Satukan visi & sinergikan aksi

Minggu, 25 Maret 2012 - 16:18 WIB
Satukan visi & sinergikan...
Satukan visi & sinergikan aksi
A A A


Sindonews.com - Delegasi Indonesia datang ke Miami, Florida, dengan satu tujuan, meyakinkan industri wisata kapal pesiar dunia agar membawa para penumpang mereka berbondong-bondong datang untuk menikmati keindahan alam Indonesia. Di sinilah kesamaan visi lintas sektoral menjadi kata kunci yang penting.

Urusan mendatangkan kapal pesiar ke Tanah Air bukan hanya domain Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), tapi juga menjadi urusan Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum HAM, Pelindo, Pelni, Pertamina, shipping agent, pemerintah daerah, dan komunitas lokal. Semua terkait satu sama lain.

Karena itu keikutsertaan Indonesia dalam CSM 2012 yang diprakarsai Kemenparekraf kali ini agak berbeda dari sebelumnya. Tahun ini, Indonesia datang dengan pasukan lumayan lengkap dengan jumlah sekira 21 orang. Mereka mewakili Kemenparekraf, Kementerian Perhubungan, PT Pelindo II, III, IV, Pertamina, PT Pelni, dan tour & travel. Namun, sayang perwakilan Kementerian Perhubungan tidak bisa ikut dalam misi mulia ini.

Jajaran Pelindo yang terlibat langsung dalam pertemuan-pertemuan dengan operator cruise, pelaku industri, pemerhati, serta stakeholder industri pelayaran begitu antusias.

“Ini ajang penting untuk mengukur sejauh mana pencapaian kita dan sejauh mana persaingan yang sedang kita hadapi. Saya pikir persamaan visi lintas sektoral menjadi krusial dalam misi ini,” ujar Direktur PT Pelindo IV Pasoroan Herman Harianja.

Dia optimistis Indonesia akan mampu menjadi pemain besar di bidang ini jika ada kesamaan visi lintas sektoral. Yang terjadi selama ini, semua sektor bekerja sendiri-sendiri sehingga tidak fokus.

Bagi Kemenparekraf, keikutsertaan jajaran Pelindo, Pelni dan Pertamina dalam misi ini akan mampu mempercepat meyakinkan para operator cruise. Karena mereka bisa berdialog langsung dengan pelaku dan stakeholder bidang ini.

“Selama 10 tahun terakhir kita sudah melakukan berbagai hal, misalnya promosi destinasi, koordinasi internal untuk meningkatkan pelayanan pelabuhan, sosialisasi,” ujar Deputi Direktur Kerja Sama Multilateral Kemenparekraf Rizki Handayani yang sudah menangani wisata cruise sejak 10 tahun lalu.

Di samping itu, lanjut Rizki, Kemenparekraf juga telah melakukan sales mission untuk meningkatkan kunjungan kapal pesiar dengan mematangkan destinasi favorit serta menawarkan destinasi baru. Paling tidak ada 15 destinasi favorit. Di antaranya Benoa Bali, Semarang, Lombok, Komodo, Tanjung Priok, Ambon.

Menurut Rizki, Bali sebagai salah satu destinasi pariwisata dunia yang paling favorit sangat potensial dijadikan regional turn arround port di Asia Tenggara. Kemenparekraf akan mendorong sejumlah pihak untuk mewujudkan hal tersebut demi meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia.

Rizki menjelaskan, Bali yang sudah dikenal dunia adalah pintu masuk untuk menarik wisatawan kapal pesiar dunia yang jumlahnya terus meningkat dari waktu ke waktu.

“Kita optimistis, jika Bali bisa menjadi turn arround port, Indonesia akan menjadi destinasi favorit wisatawan kapal pesiar,” ujar Rizki kepada SINDO di sela-sela pameran dan pertemuan tahunan industri pelayaran sedunia Cruise Shipping Miami (CSM) 2012 di Miami Beach Convention Center, Miami, Florida, Amerika Serikat (AS).

Pameran ke-27 kali ini diikuti 979 exhibitor dari 121 negara di areal seluas 38.000 meter persegi. Pada kesempatan ini Indonesia membangun paviliun seluas 54 meter persegi di venue 521. Paviliun yang tergolong besar ini dihiasi foto-foto besar tentang tarian Toraja, Candi Prambanan, Pelabuhan Benoa Bali yang sedang disandari kapal pesiar Legend of The Sea, serta Danau Segara Anakan, Lombok.

Selama tiga hari pameran, banyak pengunjung dari berbagai negara dan beragam profesi yang datang untuk bertanya dan mencari informasi lebih jauh tentang destinasi wisata Indonesia.

Di kesempatan yang sama, Konsulat Jenderal RI di Houston Al Busyra Basnur optimistis Indonesia mampu menjadi tujuan favorit bagi wisata kapal pesiar.

Selama ini, Konjen RI di Houston yang wilayah kerjanya meliputi Miami, Florida, turut aktif mempromosikan Indonesia dalam semua kesempatan. Baik itu seminar pendidikan, ekonomi maupun pariwisata, termasuk CSM ini.

“Indonesia sudah dikenal baik oleh kalangan industri cruise di Amerika. Ini modal besar bagi promosi kita,” ujar diplomat senior yang akrab dipanggil dengan sapaan Pak Al ini.

Al Busyra menjelaskan, di Florida, banyak sekali orang Indonesia yang kerja di kapal pesiar. Mereka sangat disukai pemilik dan perusahaan cruise karena ramah, jujur, dan rajin bekerja. Malah pernah ada satu kapal pesiar yang 70% krunya orang Indonesia.

“Nah merekalah ujung tombak kita untuk promosi tentang Indonesia. Di samping tentunya orang-orang Amerika sendiri yang pernah berkunjung dan terkesima dengan keindahan Indonesia,” tambahnya.

Karena itu, menurut Al Busyra, di tahun depan KJRI dan Kemenparekraf akan bekerja sama agar booth Indonesia di CSM 2013 makin ramai dikunjungi dengan menggelar sesuatu yang lebih atraktif. Pung Purwanto
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0659 seconds (0.1#10.140)