Kadin sinergikan industri besar & kecil
A
A
A
Sindonews.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bandung berupaya menyinergikan industri kecil dengan industri besar untuk menggerakkan ekonomi masyarakat dari semua sektor.
Ketua Kadin Kota Bandung Deden Y Hidayat mengatakan, sinergitas antara perusahaan besar dan kecil masih sangat minim. Hanya sebagian kecil industri besar yang menjalin kemitraan dengan Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Industri besar lebih banyak bergerak sendiri-sendiri, padahal kerja sama antara kedua belah pihak akan memberi keuntungan bisnis.
“Kerja sama kemitraan antara industri besar dan kecil harus terjalin. Apalagi melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kerja sama ini akan memudahkan pengembangan bisnis di kedua belah pihak,” ujar Deden di Jalan Talaga Bodas, Kota Bandung. Dia berharap setiap pelaku industri membuka diri agar sinergitas industri besar dan kecil terjalin dengan erat.
Menurut Kepala Dinas Koperasi, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Diskopnakertrans) Kota Bandung Ema Sumarna, sinergitas antara UMK dengan pelaku industri besar seperti BUMN penting dilakukan. Akses tersebut akan memberi keuntungan bagi UMK terutama kerja sama modal dan promosi.
“Kami sudah ada perhimpunan BUMN untuk menyalurkan program corporate social responsibility (CSR). Ada sekitar 34 BUMN yang terlibat. Artinya, UMK Bandung memiliki peluang mendapat modal usaha program kemitraan BUMN,” kata Ema, kemarin.
Pengembangan usaha sektor UMK di Bandung masih memiliki banyak hambatan. Hambatan itu seperti pembiayaan, akses pasar, promosi, dan lainnya. Pemkot Bandung terus berupaya meminimalisasi hambatan tersebut. Keberadaan para pelaku UMKM cukup besar menopang ekonomi Kota Bandung. Tercatat ada 23.000 unit UMKM di Kota Kembang ini. (ank)
Ketua Kadin Kota Bandung Deden Y Hidayat mengatakan, sinergitas antara perusahaan besar dan kecil masih sangat minim. Hanya sebagian kecil industri besar yang menjalin kemitraan dengan Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Industri besar lebih banyak bergerak sendiri-sendiri, padahal kerja sama antara kedua belah pihak akan memberi keuntungan bisnis.
“Kerja sama kemitraan antara industri besar dan kecil harus terjalin. Apalagi melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kerja sama ini akan memudahkan pengembangan bisnis di kedua belah pihak,” ujar Deden di Jalan Talaga Bodas, Kota Bandung. Dia berharap setiap pelaku industri membuka diri agar sinergitas industri besar dan kecil terjalin dengan erat.
Menurut Kepala Dinas Koperasi, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Diskopnakertrans) Kota Bandung Ema Sumarna, sinergitas antara UMK dengan pelaku industri besar seperti BUMN penting dilakukan. Akses tersebut akan memberi keuntungan bagi UMK terutama kerja sama modal dan promosi.
“Kami sudah ada perhimpunan BUMN untuk menyalurkan program corporate social responsibility (CSR). Ada sekitar 34 BUMN yang terlibat. Artinya, UMK Bandung memiliki peluang mendapat modal usaha program kemitraan BUMN,” kata Ema, kemarin.
Pengembangan usaha sektor UMK di Bandung masih memiliki banyak hambatan. Hambatan itu seperti pembiayaan, akses pasar, promosi, dan lainnya. Pemkot Bandung terus berupaya meminimalisasi hambatan tersebut. Keberadaan para pelaku UMKM cukup besar menopang ekonomi Kota Bandung. Tercatat ada 23.000 unit UMKM di Kota Kembang ini. (ank)
()