Bank Danamon bagikan dividen Rp1 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan hari ini menyetujui pembayaran dividen tahun buku 2011 sebesar Rp1 triliun atau sebesar sekira Rp104,43 per lembar saham.
"Dividen ada sekira 30 persen dari laba bersih (konsolidasi) perseroan setelah pajak," kata Direktur Keuangan Bank Danamon Vera Eve Lim saat ditemui seusai RUPST di Hotel JW Marriot, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (27/3/2012).
Lanjut Vera, dalam RUPST juga ada persetujuan laporan tahunan dan laporan keuangan perseroan tahun anggaran 2011, yang membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp3,336 triliun. Laba bersih ini didukung oleh pertumbuhan kredit yang kuat di segmen-segmen mass market dan usaha kecil dan menengah (UKM) serta pertumbuhan dalam fee based income.
"1 persen dari laba bersih atau Rp3,336 triliun akan dialokasikan sebagai cadangan umum sesuai dengan undang-undang perseroan terbatas. Sisa dari laba akan dibukukan sebagai laba ditahan," jelasnya.
Selain itu ada juga laporan realisasi penggunaan dana dari rights issue yang dialokasikan untuk pembiayaan ke sektor automotif serta kredit untuk sektor usaha kecil dan menengah dan sektor usaha mikro.
"Sebelumnya kita sudah laksanakan rights issue sebesar Rp5 triliun pada September 2011. Ada 113 persen dari jumlah saham yang ditawarkan, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 16 persen di tahun 2010, mencapai 17,5 persen pada akhir tahun 2011. Ini jauh diatas peraturan tingkat kecukupan modal minimum bagi perbankan, yaitu delapan persen," paparnya.
RUPST tersebut juga disertai dengan pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris untuk melakukan penunjukkan akuntan publik untuk tahun 2012 dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Audit. (ank)
"Dividen ada sekira 30 persen dari laba bersih (konsolidasi) perseroan setelah pajak," kata Direktur Keuangan Bank Danamon Vera Eve Lim saat ditemui seusai RUPST di Hotel JW Marriot, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (27/3/2012).
Lanjut Vera, dalam RUPST juga ada persetujuan laporan tahunan dan laporan keuangan perseroan tahun anggaran 2011, yang membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp3,336 triliun. Laba bersih ini didukung oleh pertumbuhan kredit yang kuat di segmen-segmen mass market dan usaha kecil dan menengah (UKM) serta pertumbuhan dalam fee based income.
"1 persen dari laba bersih atau Rp3,336 triliun akan dialokasikan sebagai cadangan umum sesuai dengan undang-undang perseroan terbatas. Sisa dari laba akan dibukukan sebagai laba ditahan," jelasnya.
Selain itu ada juga laporan realisasi penggunaan dana dari rights issue yang dialokasikan untuk pembiayaan ke sektor automotif serta kredit untuk sektor usaha kecil dan menengah dan sektor usaha mikro.
"Sebelumnya kita sudah laksanakan rights issue sebesar Rp5 triliun pada September 2011. Ada 113 persen dari jumlah saham yang ditawarkan, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 16 persen di tahun 2010, mencapai 17,5 persen pada akhir tahun 2011. Ini jauh diatas peraturan tingkat kecukupan modal minimum bagi perbankan, yaitu delapan persen," paparnya.
RUPST tersebut juga disertai dengan pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris untuk melakukan penunjukkan akuntan publik untuk tahun 2012 dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Audit. (ank)
()