Hatta: Harga sembako sudah turun
A
A
A
Sindonews.com - Dampak rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang baru akan terjadi pada April nanti, terhadap naiknya sejumlah harga kebutuhan pokok di sejumlah daerah di bantah oleh pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan, sejumlah harga sembako seperti beras sudah mengalami penurunan harga pada Maret ini dibandingkan bulan sebelumnya.
"Hari ini, saya sampaikan, beras umum turun 1,12 persen, rata-rata Maret dibandingkan rata-rata bulan sebelumnya, jadi tren terus menurun. Beras termurah turun 1,23 persen, rata-rata dibandingkan bulan lalu, jadi month to month turun," tegas Hatta kala ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (28/3/2012).
Hal senada juga diungkapkan terkait adanya harga daging ayam yang melonjak. "Daging ayam turun 6,47 persen dibandingkan bulan kemarin, dan harga daging sapi masih bertahan," ungkapnya.
Meski begitu, Hatta mengakui ada kenaikan pada harga cabai rawit sebesar 39,66 persen dan cabai merah sebesar 16,88 persen. Sementara sisanya seperti telur ayam ras mengalami penurunan sebesar 5,16 persen, lalu kacang kedelai turun sebesar 0,17 persen dan ikan bandeng juga turut turun sebesar 5,02 persen, dan data tersebut dirinya peroleh dari data Badan Pusat Statistik (BPS).
Dia berharap pada situasi seperti saat ini, tidak ada spekulan. Karenanya, pasokan kebutuhan pangan tersebut harus tetap terjaga agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.
"Kalau ada kenaikan, cuma ada dua. Pertama spekulasi, ini tidak boleh terjadi, karena saya harap jangan mengambil suatu spekulasi dalam keadaan seperti ini. Kedua ada daerah tertentu pasokan terlambat, sehingga sesaat mengalami kenaikan harga," kata Hatta.
Untuk itu, Hatta mengungkapkan, pasokan distribusi ke daerah tersebut harus cepat dan tidak boleh terganggu. "Terutama sekarang musim badai gelombang tinggi, saya berharap pasokan tetap terjaga. Ini yang sebetulnya terjadi, jadi tidak betul kalau terjadi kenaikan harga," paparnya.
Selain itu, Hatta mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dengan adanya kenaikan harga sembako karena memang fakta di lapangan tidak naik.
"Fakta di lapangan tidak menunjukan hal tersebut, dan tidak ada logikanya ketika musim panen raya harga beras malah naik, sangat tidak mungkin. Kita sudah tetapkan HPP, sehingga kalau turun, petani tetap dibayar sesusai HPP," pungkasnya. (ank)
"Hari ini, saya sampaikan, beras umum turun 1,12 persen, rata-rata Maret dibandingkan rata-rata bulan sebelumnya, jadi tren terus menurun. Beras termurah turun 1,23 persen, rata-rata dibandingkan bulan lalu, jadi month to month turun," tegas Hatta kala ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (28/3/2012).
Hal senada juga diungkapkan terkait adanya harga daging ayam yang melonjak. "Daging ayam turun 6,47 persen dibandingkan bulan kemarin, dan harga daging sapi masih bertahan," ungkapnya.
Meski begitu, Hatta mengakui ada kenaikan pada harga cabai rawit sebesar 39,66 persen dan cabai merah sebesar 16,88 persen. Sementara sisanya seperti telur ayam ras mengalami penurunan sebesar 5,16 persen, lalu kacang kedelai turun sebesar 0,17 persen dan ikan bandeng juga turut turun sebesar 5,02 persen, dan data tersebut dirinya peroleh dari data Badan Pusat Statistik (BPS).
Dia berharap pada situasi seperti saat ini, tidak ada spekulan. Karenanya, pasokan kebutuhan pangan tersebut harus tetap terjaga agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.
"Kalau ada kenaikan, cuma ada dua. Pertama spekulasi, ini tidak boleh terjadi, karena saya harap jangan mengambil suatu spekulasi dalam keadaan seperti ini. Kedua ada daerah tertentu pasokan terlambat, sehingga sesaat mengalami kenaikan harga," kata Hatta.
Untuk itu, Hatta mengungkapkan, pasokan distribusi ke daerah tersebut harus cepat dan tidak boleh terganggu. "Terutama sekarang musim badai gelombang tinggi, saya berharap pasokan tetap terjaga. Ini yang sebetulnya terjadi, jadi tidak betul kalau terjadi kenaikan harga," paparnya.
Selain itu, Hatta mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dengan adanya kenaikan harga sembako karena memang fakta di lapangan tidak naik.
"Fakta di lapangan tidak menunjukan hal tersebut, dan tidak ada logikanya ketika musim panen raya harga beras malah naik, sangat tidak mungkin. Kita sudah tetapkan HPP, sehingga kalau turun, petani tetap dibayar sesusai HPP," pungkasnya. (ank)
()