BCA siapkan belanja modal Rp800 M
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) telah menyediakan belanja modal tahun ini hingga Rp800 miliar. Dana tersebut disediakan dari kas internal BCA.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menyatakan, dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan IT, ATM dan pembukaan sejumlah kantor cabang baru. "Untuk pembagian dana ketiga segmen itu atau secara rincinya saya tidak tahu," ungkapnya saat ditemui di Hotel Indonesia Kempinsky, Jakarta, Kamis (29/3/2012).
Jahja optimis semua dana yang disiapkan merupakan dana internal, dan belum merencanakan untuk menambah permodalan baru, baik melalui obligasi ataupun right issue.
Dia menambahkan target BCA akan mampu tumbuh di atas 20 persen ke depannya. Meskipun dapat diketahui pasar keuangan saat ini mendapatkan hambatan cukup signifikan yang ditandai dengan kemungkinan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL) dalam waktu berdekatan.
"Akan ada kendala ekonomi seperti kenaikan BBM ataupun listrik nantinya, tapi saya rasa target tidak akan kuran dari 20 persen," jelasnya.
Sebelumnya, BCA mencatat portofolio kredit pada akhir 2011 mencapai Rp202,3 triliun atau naik 31,4 persen dari Rp153,9 triliun pada 2010. Jahja menyatakan jika pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan rata-rata sektor perbankan yang sebesar 24,1 persen. (ank)
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menyatakan, dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan IT, ATM dan pembukaan sejumlah kantor cabang baru. "Untuk pembagian dana ketiga segmen itu atau secara rincinya saya tidak tahu," ungkapnya saat ditemui di Hotel Indonesia Kempinsky, Jakarta, Kamis (29/3/2012).
Jahja optimis semua dana yang disiapkan merupakan dana internal, dan belum merencanakan untuk menambah permodalan baru, baik melalui obligasi ataupun right issue.
Dia menambahkan target BCA akan mampu tumbuh di atas 20 persen ke depannya. Meskipun dapat diketahui pasar keuangan saat ini mendapatkan hambatan cukup signifikan yang ditandai dengan kemungkinan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL) dalam waktu berdekatan.
"Akan ada kendala ekonomi seperti kenaikan BBM ataupun listrik nantinya, tapi saya rasa target tidak akan kuran dari 20 persen," jelasnya.
Sebelumnya, BCA mencatat portofolio kredit pada akhir 2011 mencapai Rp202,3 triliun atau naik 31,4 persen dari Rp153,9 triliun pada 2010. Jahja menyatakan jika pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan rata-rata sektor perbankan yang sebesar 24,1 persen. (ank)
()