Tarif angkutan umum diusul naik 35-50%
A
A
A
Sindonews.com - Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) di Kota Palopo akan mengusulkan kenaikan tarif angkutan umum mulai 35 persen hingga 50 persen kepada Pemerintah Kota (Pemkot) setempat.
Usulan tersebut akan diperjuangkan jika Pemerintah Pusat resmi menetapkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) awal April 2012.
Ketua Organda Palopo Andi Awwam mengaku, rencana kenaikan tarif transportasi darat harus dilakukan jika harga BBM resmi ditetapkan. “Opsi kenaikan tarif angkutan yang kami tawarkan, antara 35 persen hingga 50 persen. Misalnya tarif Palopo-Belopa yang sekarang berlaku Rp10.000, harus naik menjadi Rp15.000 atau Rp17.500 per penumpang,” katanya, Kamis 29 Maret 2012.
Menanggapi itu, Wali Kota Palopo HPA Tenriadjeng meminta Organda tidak menaikkan tarif angkutan umum terlalu tinggi agar tidak terlalu membebani masyarakat.
“Jangan sampai kenaikan tarif angkutan terlalu membebani masyarakat yang sudah kesulitan dengan kenaikan harga BBM,” ujarnya kepada wartawan di rumah jabatannya.
Wali Kota juga meminta instansi terkait, khususnya Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo), menggelar pertemuan dengan Organda dan organisasi angkutan kota lainnya di Palopo. Pertemuan itu membahas rencana kenaikan tarif angkutan sebagai imbas kenaikan harga BBM.
“Sebaiknya pertemuan dengan pihak Organda dan elemen lainnya dilakukan sebelum 1 April, sebelum harga BBM ditetapkan Pemerintah Pusat,” ujarnya.
Saat ini tarif dalam Kota Palopo masih cukup dijangkau masyarakat, misalnya tarif penumpang umum jurusan Terminal Palopo-Balandai (Perumnas) Rp3.000/penumpang umum dan Rp1.000/ pelajar. Sementara untuk tarif luar kota, misalnya Palopo-Masamba Rp15.000/penumpang, Palopo-Belopa Rp10.000/penumpang, dan Palopo-Malili Rp20.000/penumpang. Tarif itu di luar tarif khusus bagi pelajar, yakni rata-rata Rp5.000/ penumpang.
Terkait rencana pertemuan itu, Organda menyambutnya dengan positif. Mereka memang berharap rencana kenaikan tarif transportasi darat dibahas bersama antara pemerintah dan Organda. “Kami siap membicarakan masalah ini dengan Pemkot,” tandas Andi Awwam. (bro)
()