Bantaeng akan produksi pupuk SRF 10 ribu ton
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng Sulawesi Selatan, menargetkan produksi pupuk SRF mencapai 10 ribu ton. Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah mengatakan, pupuk tersebut memiliki keunggulan tersendiri karena merupakan kombinasi organik dan nonorganik.
“Mesin untuk industri pupuk SRF, akan segera dioperasikan di Kabupaten Bantaeng. Sekarang tinggal menunggu gedungnya saja, yang sekarang masih dalam proses tender untuk pembangunannya,” ungkap Nurdin, Minggu (1/4/2012).
Namun demikian, pihaknya berharap mesinnya sudah akan tiba di Bantaeng awal Agustus mendatang. Sebelumnya, pihaknya telah mengecek perakitan mesin industri pupuk SRF di Puspitek Serpong. Dia berharap jika nantinya sudah mulai digunakan, maka diharapkan dapat dijaga dengan baik, dan membantu masyarakat Bantaeng.
Rencananya pabrik industri tersebut akan disiapkan di Kecamatan Pa’jukukang, yang disiapkan sebagai kawasan industri. SRF atau pupuk lepas lambat, hayati, organi dan mineral itu, akan lokasi pabriknya disediakan di areal seluas 3 Ha dengan luas bangunan 3 ribu meter bujur sangkar.
Lebih lanjut, alumnus Universitas Kyusu Jepang tersebut menyebutkan, pabrik pupuk itu, merupakan kerja sama antara Badan Pengkajian dan Peneratan Teknologi (BPPT) dan Pemkab Bantaeng. “Keunggulan lainnya adalah pemupukan pada tanaman hanya sekali sampai panen,” jelas Nurdin.
Selain itu, Pupuk SRF juga sebelumnya telah diuji oleh tim dari BPPT, di Bantaeng, dan hasilnya sangat cocok untuk lahan-lahan mariginal, sehingga Pemkab langsung meneruskan dengan pembuatan mesinnya.
Sebelumnya, Deputy Kepala BPPT bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi Dr Ir Listyani Wijayanti berharap kolaborasi antara BPPT dan Pemda Kabupaten Bantaeng sudah bisa dimulai sehingga pada 2012 sudah berjalan baik. (ank)
“Mesin untuk industri pupuk SRF, akan segera dioperasikan di Kabupaten Bantaeng. Sekarang tinggal menunggu gedungnya saja, yang sekarang masih dalam proses tender untuk pembangunannya,” ungkap Nurdin, Minggu (1/4/2012).
Namun demikian, pihaknya berharap mesinnya sudah akan tiba di Bantaeng awal Agustus mendatang. Sebelumnya, pihaknya telah mengecek perakitan mesin industri pupuk SRF di Puspitek Serpong. Dia berharap jika nantinya sudah mulai digunakan, maka diharapkan dapat dijaga dengan baik, dan membantu masyarakat Bantaeng.
Rencananya pabrik industri tersebut akan disiapkan di Kecamatan Pa’jukukang, yang disiapkan sebagai kawasan industri. SRF atau pupuk lepas lambat, hayati, organi dan mineral itu, akan lokasi pabriknya disediakan di areal seluas 3 Ha dengan luas bangunan 3 ribu meter bujur sangkar.
Lebih lanjut, alumnus Universitas Kyusu Jepang tersebut menyebutkan, pabrik pupuk itu, merupakan kerja sama antara Badan Pengkajian dan Peneratan Teknologi (BPPT) dan Pemkab Bantaeng. “Keunggulan lainnya adalah pemupukan pada tanaman hanya sekali sampai panen,” jelas Nurdin.
Selain itu, Pupuk SRF juga sebelumnya telah diuji oleh tim dari BPPT, di Bantaeng, dan hasilnya sangat cocok untuk lahan-lahan mariginal, sehingga Pemkab langsung meneruskan dengan pembuatan mesinnya.
Sebelumnya, Deputy Kepala BPPT bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi Dr Ir Listyani Wijayanti berharap kolaborasi antara BPPT dan Pemda Kabupaten Bantaeng sudah bisa dimulai sehingga pada 2012 sudah berjalan baik. (ank)
()