Ekspor Garut kian cemerlang

Senin, 02 April 2012 - 09:04 WIB
Ekspor Garut kian cemerlang
Ekspor Garut kian cemerlang
A A A
Sindonews.com - Nilai ekspor non migas Kabupaten Garut setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Berdasarkan data perkembangan realisasi ekspor non migas pada 2010-2011, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Garut mencatat terdapat sedikitnya 11 komoditi non migas yang masuk ke dalam daftar ekspor langsung dan tidak langsung.

Ke-11 komoditas asal Kabupaten Garut yang diekspor ke luar negeri ini adalah teh hitam; teh hijau Jepang; karet; bulu mata palsu; minyak akar wangi; jaket kulit; kulit tersamak; kain sutera; minyak nilam; kerajinan akar wangi; dan vanilla. Pada 2011 lalu, volume ekspor kesel uruhan komoditi ini mencapai 7.135.633 kg dengan nilai sebesar USD 19.524.424,36.

“Itu baru 11 komoditas. Sebenarnya masih ada komoditas lain yang juga sama-sama dipasarkan ke luar negeri. Namun, tidak melalui pihak eksportir, melainkan dibawa langssung turis ke negara asalnya. Hal itu tentu saja menyulitkan kami melakukan pendataan. Salah satu komoditas asal Garut ini misalnya dodol Garut,” kata Fungsional Penyuluh Industri Perdagangan Disperindag Koperasi dan UMKM Kabupaten Garut Agus Drajat.

Dia menyebutkan, komoditas asal Kabupaten Garut itu di ekspor ke sejumlah negara diantaranya Inggris; Belanda; Jepang; Korea Selatan; Spanyol; Amerika Serikat; Singapura; Meksiko; Jerman; Thailand.

Dia mengungkapkan, nilai ekspor komoditas asal Garut ke negara-negara internasional sebenarnya bisa lebih ditingkatkan. Tapi karenga para pengusaha di Kabupaten Garut dihadapkan sejumlah dengan kendala sehingga peningkatan ini selalu terhambat. Salah satu contoh komoditas asal Garut yang diekspor dan memiliki nilai ekonomis tinggi adalah minyak akar wangi. Pada 2011, nilai ekspor minyak akar wangi mencapai 25.750 kg atau senilai USD1.416.250.

Ketua Asosiasi Pengusaha Minyak Atsiri Jabar Ede Kadarusman menyebutkan, harga per liter minyak akar wangi untuk kualitas biasa berada di kisaran Rp1,2 juta.Sedangkan untuk kualitas premium, harganya sekitar Rp1,7 juta per liter. “Minyak ini bisa digunakan sebagai bahan dasar parfum, bahan dasar kosmetik, hingga obat-obatan. Negaranegara peminat akan minyak ini adalah negara-negara Eropa, India,Amerika, China, Jepang, dan Korea,”katanya.

Di Garut, lahan pertanian yang digunakan untuk menanam akar wangi ini terdapat di lima kecamatan, yakni Kecamatan Samarang,Kecamatan Leles, Kecamatan Bayongbong, Kecamatan Pasirwangi, dan Kecamatan Cilawu.

Bahan tambang yang sangat potensial di Kabupaten Garut sebagian besar berupa bahan galian golongan C. Selama ini, kontribusi barang tambang dalam perekonomian Kabupaten Garut kurang lebih sebesar 0,20 persen. Kepala Dinas Sumber Daya Air Mineral dan Pertambangan (SDAP) Kabupaten Garut Uu Saefudin menyebutkan, beberapa barang tambang potensial ini terdiri dari emas; bijih besi; pasir besi; batu templek; belerang; batu silica; perlit; tembaga; dan lainnya.

Sebagian besar, kata dia, seluruh barang tambang bisa ditemukan di kawasan Garut Selatan. “Ada banyak sekali investor yang menginginkan menambang di Kabupaten Garut. Sekarang, beberapa diantaranya masih dalam proses tahap memenuhi izin eksplorasi,” jelasnya. Sumber daya alam lain yang sangat berpotensi dari Garut adalah adanya panas bumi atau geothermal. Sebagian dari potensi panas bumi tersebut bahkan saat ini sudah berhasil dikelola oleh perusahaan baik swasta maupun badan usaha milik negara (BUMN).

Meski begitu,keberadaan potensi panas bumi ini belum bisa dirasakan manfaatnya bagi sebagian warga Garut. Bupati Garut Aceng HM Fikri mengungkapkan, salah satu para meter ini adalah masih adanya masyarakat Garut yang belum menikmati fasilitas listrik. “Saya akui,di sisi lain Garut merupakan daerah penghasil panas bumi, namun ternyata saat ini masih terdapat 70 ribu KK di Garut yang belum menikmati jaringan listrik.Bukannya kondisi ini sangat lucu,” selorohnya.

Aceng memaparkan, potensi panas bumi di Kabupaten Garut secara keseluruhan adalah 1.045 mega. Sedangkan yang baru dieksploitasi pihak perusahaan pengelola baru sekitar 470 mega. “Itu berarti Garut masih memiliki cadangan energi panas bumi sekitar 530 mega yang bisa dimanfaatkan. Mudah- mudahan, ke depannya, energi ini bisa dimanfaatkan seluruhnya oleh masyarakat Garut sendiri. Kita akan berupaya untuk itu,”sebutnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6302 seconds (0.1#10.140)