Subsidi dipangkas, PLN hemat BBM

Rabu, 04 April 2012 - 08:45 WIB
Subsidi dipangkas, PLN hemat BBM
Subsidi dipangkas, PLN hemat BBM
A A A
Sindonews.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menyatakan terus berupaya menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) untuk operasional pembangkitnya. Hal itu sebagai antisipasi dari kesepakatan pemerintah dan DPR yang hanya memberikan subsidi sebesar Rp65 triliun dengan tambahan Rp25 triliun dari cadangan risiko energi.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan, penggunaan BBM untuk pembangkit listrik diharapkan bisa berkurang menjadi 6 juta kiloliter (kl) dari kebutuhan sebesar 7,5 juta kl tahun ini.

Dia mengakui, upaya itu cukup sulit karena pasokan listrik dari pembangkit bertenaga uap belum sesuai target. Seharusnya tahun ini pembangkit bertenaga uap (PLTU) bagian dari program 10.000 MW sudah mencapai 5.192 megawatt (MW). Namun, kenyataannya kapasitas pembangkit yang tuntas baru mencapai 3.100 MW. Dengan kata lain, masih ada kekurangan 2.000 MW.

“Posisi PLN saat ini cukup dilematis lantaran proyek-proyek pembangkit listrik dalam program 10.000 MW tahap I tak kunjung selesai,” kata dia di Jakarta kemarin.

Kepala Divisi BBM dan Gas PLN Suryadi Mardjoeki mengatakan, PLN sebenarnya membutuhkan BBM hingga 7,5 juta kl untuk menjamin tidak adanya pemadaman.

“Saat ini PLTD (pembangkit listrik tenaga diesel) beroperasi untuk tidak ada pemadaman, dengan ditetapkannya subsidi di bawah kebutuhan, maka PLN akan memanfaatkan PLTD yang ada untuk meredam pemadaman tersebut,” kata dia.

Suryadi menjelaskan, keterlambatan penyelesaian sejumlah PLTU dalam proyek 10.000 MW tahap I dan keterlambatan pengoperasian terminal penerima dan regasifikasi (floating storage and regasification unit/FSRU) gas alam cair di Teluk Jakarta membuat asumsi konsumsi BBM untuk pembangkit meningkat.

PLN mencatat realisasi konsumsi BBM untuk pembangkit listrik yang dikelola perseroan hingga akhir Februari 2012 sebanyak 1,4 juta kiloliter atau 18,5 persen dari target asumsi konsumsi BBM PLN tahun ini sebesar 7,55 juta kl. Selain dari Pertamina, PLN juga akan mendapat pasokan dari PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang memasok 500.000 kl. Sisanya, berasal dari PT AKR Corporindo Tbk dan PT Shell Indonesia. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8302 seconds (0.1#10.140)