Ekspor Sumut masih melambat

Rabu, 04 April 2012 - 11:05 WIB
Ekspor Sumut masih melambat
Ekspor Sumut masih melambat
A A A


Sindonews.com - Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumut (Sumut) hingga Februari 2012 masih mengalami pelambatan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, nilai ekspor selama periode Februari 2012 tercatat sebesar USD802,54 turun 7,19 persen dari USD864,76 juta periode Januari 2012. Secara year on year (YoY), nilai ekspor tersebut mengalami penurunan sebesar 5,56 persen.

“Jika menghitung secara akumulasi sepanjang Januari hingga Februari 2012, total nilai ekspor Sumut mencapai USD1,67 miliar atau lebih rendah 6,21 persen dibanding periode sama tahun lalu,” ujar Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Hajizi di Sumut, Selasa 3 Maret 2012.

Dia mengatakan, penurunan ekspor terutama pada sektor industri yang mencapai 11,06 persen. Sementara untuk sektor pertambangan, penggalian dan pertanian justru mengalami kenaikan. Sektor pertambangan tercatat naik sebesar 3,52 persen, lalu penggalian sebesar 3,46 persen dan pertanian sebesar 36 persen.
Hajizi menuturkan, penurunan secara spesifik pada ekspor industri terutama disebabkan oleh komoditas minyak kelapa sawit yang sudah dimurnikan sebesar 28,04 persen. Sementara untuk CPO turun 24,02 persen. “Sedangkan CPO yang,dimurnikan, dijernihkan dan dihilangkan baunya mengalami penurunan 28,11 persen,” kata dia.

Secara kumulatif,menurut Hajizi, penurunan nilai ekspor Sumut paling besar berasal dari pertanian yaitu sebesar 29,68 persen. Sedangkan sektor lainnya mengalami peningkatan.

Hajizi menyebutkan, persentase peningkatan tertinggi berasal dari ekspor di sektor pertambangan dan penggalian yang mengalami peningkatan sebesar 362,34 persen menjadi USD2,60 juta dari dari USD0,56 juta periode sama tahun lalu.

Sedangkan nilai ekspor untuk produk industri mengalami peningkatan sebesar 7,51 persen menjadi USD1,2 0 miliar dari USD1,12 miliar. Sementara sektor lainnya mengalami peningkatan 12 persen menjadi USD0,28 juta dari USD0,25 juta.

Sepanjang 2012 ini, pangsa ekspor sektor industri masih sangat dominan yaitu mencapai 71,95 persen dari total ekspor Sumatera Utara. Sedangkan sisanya berasal dari pangsa ekspor pertanian sebesar 27,89 persen. “Sementara dari sektor pertambangan dan penggalian hanya 0,16 persen,” ucap dia.

Kepala Seksi Ekspor Hasil Pertanian dan Pertambangan Dinas Perdagangan dan Industri (Disperindag) Sumut Fitra Kurnia menuturkan, ekspor Sumut pada Februari 2012 mengalami penurunan seiring dengan krisis keuangan yang terjadi di negara-negara Uni Eropa. Kondisi ini membuat buyer cenderung memilih wait and see. ”Pada periode Januari-Februari belum ada repetisi order. Ini membuat nilai volume ekspor menurun,” ujar Fitra.

Berdasarkan surat keterangan asal (SKA), nilai realisasi ekspor hasil pertanian dan pertambangan pada Januari hingga Februari 2012 tercatat hanya sebesar USD768,23 juta dengan jumlah volume 729,49 juta kilogram (kg), turun 15 persen dari periode sama tahun lalu. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6888 seconds (0.1#10.140)