Nusantara infrastructure akuisisi pelabuhan
A
A
A
Sindonews.com - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melakukan ekspansi bisnis, melalui akuisisi 39 persen saham milik PT Inti Sentosa Alam Bahtera dengan nilai sekitar USD10–11 juta.
Presiden Direktur META M Ramdani Basri mengungkapkan, rencana bisnis itu sejalan dengan strategi perseroan untuk menjadi pelopor di Indonesia pada sektor infrastruktur dengan berperan sebagai investor sekaligus operator.
”Akuisisi terhadap pelabuhan strategis di Lampung, melengkapi bidang bisnis kami, sekaligus menjadikan sebagai operator pelabuhan umum swasta pertama di Indonesia,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta kemarin.
Dia mengatakan, pelabuhan yang dimaksud itu berlokasi di Panjang, Provinsi Lampung. Pelabuhan ini dianggap strategis karena berada di arus perdagangan antara Eropa, India, dan Afrika.
Menurutnya, pelabuhan tersebut juga menjadi basis penting bagi arus komoditas yang berasal dari Kalimantan. Pelabuhan itu merupakan pelabuhan dengan panjang dermaga 300 meter dengan 11.200 meter persegi lahan penyimpanan atau gudang yang dapat mengakomodasi hingga 60.000 metrik ton (MT) kargo curah kering (dry bulk) dan 40.000 MT bags.
Selain itu, Ramdani memaparkan, pelabuhan dilengkapi dengan tangki penyimpanan untuk curah air (liquid bulk) dengan kapasitas mencapai 15.000 MT. Saat ini pelabuhan Panjang melayani beragam klien termasuk di dalamnya industri kimia, barang komoditas, dan pupuk.
Dia menuturkan, perjanjian jual beli (sale and purchase agreement/SPA) antara anak usaha Nusantara Infrastructure, PT Portco Infranusantara, dengan sebuah perusahaan terbesar di dunia yang bergerak di bidang agrikultural dan komoditas telah dilakukan 3 April 2012.
Direktur META, Bernardus Djonoputro menambahkan penandatanganan itu merupakan bukti kuat atas strategi dalam membangun bisnis perusahaan.
”Hal itu selaras dengan rencana perusahaan untuk menjadi perusahaan terdepan di bidang infrastruktur, termasuk pelabuhan, air bersih, jalan tol dan pembangkit listrik,” paparnya. (ank)
Presiden Direktur META M Ramdani Basri mengungkapkan, rencana bisnis itu sejalan dengan strategi perseroan untuk menjadi pelopor di Indonesia pada sektor infrastruktur dengan berperan sebagai investor sekaligus operator.
”Akuisisi terhadap pelabuhan strategis di Lampung, melengkapi bidang bisnis kami, sekaligus menjadikan sebagai operator pelabuhan umum swasta pertama di Indonesia,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta kemarin.
Dia mengatakan, pelabuhan yang dimaksud itu berlokasi di Panjang, Provinsi Lampung. Pelabuhan ini dianggap strategis karena berada di arus perdagangan antara Eropa, India, dan Afrika.
Menurutnya, pelabuhan tersebut juga menjadi basis penting bagi arus komoditas yang berasal dari Kalimantan. Pelabuhan itu merupakan pelabuhan dengan panjang dermaga 300 meter dengan 11.200 meter persegi lahan penyimpanan atau gudang yang dapat mengakomodasi hingga 60.000 metrik ton (MT) kargo curah kering (dry bulk) dan 40.000 MT bags.
Selain itu, Ramdani memaparkan, pelabuhan dilengkapi dengan tangki penyimpanan untuk curah air (liquid bulk) dengan kapasitas mencapai 15.000 MT. Saat ini pelabuhan Panjang melayani beragam klien termasuk di dalamnya industri kimia, barang komoditas, dan pupuk.
Dia menuturkan, perjanjian jual beli (sale and purchase agreement/SPA) antara anak usaha Nusantara Infrastructure, PT Portco Infranusantara, dengan sebuah perusahaan terbesar di dunia yang bergerak di bidang agrikultural dan komoditas telah dilakukan 3 April 2012.
Direktur META, Bernardus Djonoputro menambahkan penandatanganan itu merupakan bukti kuat atas strategi dalam membangun bisnis perusahaan.
”Hal itu selaras dengan rencana perusahaan untuk menjadi perusahaan terdepan di bidang infrastruktur, termasuk pelabuhan, air bersih, jalan tol dan pembangkit listrik,” paparnya. (ank)
()