Putri Belanda kagumi pembiayaan UKM RI

Kamis, 05 April 2012 - 15:50 WIB
Putri Belanda kagumi pembiayaan UKM RI
Putri Belanda kagumi pembiayaan UKM RI
A A A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima kunjungan kehormatan Putri Maxima dari Belanda di Kantor Presiden hari ini. Kedatangan putri asal negeri Kincir Angin ini ke Indonesia ini sebagai utusan khusus lembaga keuangan dan perkembangan PBB (UNSG).

Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengatakan, pertemuan tersebut bertujuan untuk mendengarkan apa yang dapat dipelajari dari pengalaman Indonesia selama ini, dalam melakukan akses pendanaan kelompok ekonomi lemah kelompok kecil di masyarakat terhadap akses keuangan.

"Dalam pertemuan tadi digarisbawahi, Indonesia termasuk yang terdepan dalam memperjuangkan akses keuangan bagi pelaku bagi ekonomi kecil dan menengah. Beliau merujuk pada paparan presiden pada financial inclusion di Bali pada 2010 yang secara jelas hasilnya dibawa oleh presiden ke forum G-20 dan juga menjadi salah satu hal yang difinalisasi dalam kerangka ASEAN," kata Teuku di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (5/4/2012).

Dalam pertemuan tadi banyak hal yang disinggung, pada intinya yang bersangkutan dalam kapasitasnya dapat membantu Indonesia dalam paket-paket program yang bersifat ke depan.

"Banyak ide yang disampaikan, misalnya akses ke perbankan melalui jasa telekomunikasi dan juga bagaimana memastikan perlindungan, proteksi terhadap kalangan pelaku ekonomi kecil dan menengah dalam hal pendanaan," terangnya.

Pada intinya, dalam pertemuan tadi banyak pembahasan mendalam. Mereka mencatat Indonesia termasuk yang terdepan dalam pengembangan agenda nasional mengenai akses keuangan kecil dan menengah.

"Harapannya adalah pertemuan di Los Cabos nanti pada pertemuan G-20 Juni, Indonesia sudah bisa datang menampilkan agenda nasional kita seperti apa dan bisa diperbandingkan, beliau memberikan apresiasi Indonesia tetap konsisten dalam memajukan akses keuangan pada pelaku ekonomi lemah dan menengah dalam agenda-agenda G-20," lanjutnya.

"Terlepas dari kenyataan dalam beberapa kesempatan pertemuan, pusat perhatian terpaku pada krisis ekonomi negara-negara Eropa. Jadi konsistensi Indonesia menjadi nilai tambah dan peranan Indonesia dalam isu tersebut," ungkapnya.

Lebih lanjut pria yang biasa disapa Faiz ini menyebutkan bahwa Putri menyampaikan kekagumannya atas keberhasilan program-program pendanaan melalui KUR termasuk salah satu yang menjadi model negara-negara berkembang.

Hampir 100 persen dana bantuan yang diberikan oleh pemerintah melalui KUR, fasilitas pinjaman lunak, pada 2011 berhasil hingga mencapai Rp7,4 miliar. Dana itu diberikan kepada sekira 5,56 juta pelaku ekonomi kecil dan menengah. "Ini suatu prestasi karena menteri ekonomi tadi mengatakan tingkat tunggakan sangat kecil. Bahkan di bawah dua persen," pungkasnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9583 seconds (0.1#10.140)