12 tahun, cadangan minyak RI akan habis
A
A
A
Sindonews.com – Cadangan minyak Indonesia semakin mengkhawatirkan karena diperkirakan akan habis dalam 12 tahun ke depan.
Dirjen Energi Baru Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kardaya Warnika mengatakan, cadangan terbukti minyak Indonesia sebesar 4 miliar barel akan habis dalam 12 tahun ke depan. Proyeksi itu dengan menggunakan asumsi tingkat produksi sebesar 900 ribu barel per hari dan tidak ditemukan cadangan baru.
“Dalam perhitungan perminyakan,‘ besok’ itu energi fosil sudah habis karena eksplorasi membutuhkan waktu tidak hanya satu ataupun dua hari,tapi perlu 12 tahun, bahkan hingga 20 tahun,” kata Kardaya kepada SINDO seusai acara diskusi tentang ketahanan energi, yang diselenggarakan Dewan Energi Nasional,di Jakarta, akhir pekan lalu.
Di tempat yang sama, Deputi Pengendalian Operasi Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Rudi Rubiandini mengatakan, cadangan terbukti gas bumi saat ini sebesar 107 triliun standar kaki kubik diperkirakan habis hingga 40 tahun ke depan.Tanpa kegiatan eksplorasi yang agresif, cadangan minyak dan gas bumi akan habis begitu saja karena pengurasan. Dia mengatakan,untuk minyak cadangan setara dengan 12 tahun dan gas 40 tahun.
Tahun lalu, kata dia, cadangan terbukti minyak Indonesia sekitar 0,3 persen dari total cadangan dunia.Total cadangan itu sangat jauh jika dibandingkan dengan Arab Saudi yang memiliki cadangan terbukti minyak 264 miliar barel. Menurut Rudi, BP Migas terus meminta kontraktor kontrak kerja sama meningkatkan kegiatan eksplorasi agar cadangan minyak Indonesia bisa bertambah.
“Karena di luar cadangan terbukti itu, masih ada cadangan yang tidak pasti yang masih perlu pembuktian, dan ada sumber daya yang masih memerlukan kegiatan eksplorasi,” ujar Guru Besar Teknik Perminyakan ITB ini. Rudi menegaskan, pemerintah juga harus mulai mengembangkan energi baru terbarukan seperti panas bumi, matahari, bahan bakar nabati, angin,dan air untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat.
Dia mengatakan, kenaikan kebutuhan energi harus diimbangi dengan adanya energi alternatif agar APBN tidak perlu dipakai untuk membiayai subsidi yang jelas-jelas dinikmati orang mampu. Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo saat dikonfirmasi membenarkan cadangan terbukti minyak Indonesia sebesar 4 miliar barel dan akan habis dalam 12 tahun ke depan. Namun, Indonesia masih memiliki sumber daya minyak sebesar 50 miliar barel yang harus dieksplorasi untuk membuktikan keberadaannya.
Sejak 2003, imbuhnya, penemuan cadangan minyak sangat sedikit sehingga produksi minyak nasional terus turun menjadi di bawah 1 juta barel per hari. Tingginya risiko investasi di Indonesia mengakibatkan perusahaan-perusahaan minyak dan gas hanya berkonsentrasi mempertahankan produksi lapangan-lapangan yang sudah ada sehingga mengakibatkan produksi turun.
Dia menambahkan, diperlukan usaha keras memperbaiki keadaan tersebut dengan mengundang investor untuk meningkatkan cadangan dan produksi minyak dan gas di Indonesia.
Dirjen Energi Baru Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kardaya Warnika mengatakan, cadangan terbukti minyak Indonesia sebesar 4 miliar barel akan habis dalam 12 tahun ke depan. Proyeksi itu dengan menggunakan asumsi tingkat produksi sebesar 900 ribu barel per hari dan tidak ditemukan cadangan baru.
“Dalam perhitungan perminyakan,‘ besok’ itu energi fosil sudah habis karena eksplorasi membutuhkan waktu tidak hanya satu ataupun dua hari,tapi perlu 12 tahun, bahkan hingga 20 tahun,” kata Kardaya kepada SINDO seusai acara diskusi tentang ketahanan energi, yang diselenggarakan Dewan Energi Nasional,di Jakarta, akhir pekan lalu.
Di tempat yang sama, Deputi Pengendalian Operasi Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Rudi Rubiandini mengatakan, cadangan terbukti gas bumi saat ini sebesar 107 triliun standar kaki kubik diperkirakan habis hingga 40 tahun ke depan.Tanpa kegiatan eksplorasi yang agresif, cadangan minyak dan gas bumi akan habis begitu saja karena pengurasan. Dia mengatakan,untuk minyak cadangan setara dengan 12 tahun dan gas 40 tahun.
Tahun lalu, kata dia, cadangan terbukti minyak Indonesia sekitar 0,3 persen dari total cadangan dunia.Total cadangan itu sangat jauh jika dibandingkan dengan Arab Saudi yang memiliki cadangan terbukti minyak 264 miliar barel. Menurut Rudi, BP Migas terus meminta kontraktor kontrak kerja sama meningkatkan kegiatan eksplorasi agar cadangan minyak Indonesia bisa bertambah.
“Karena di luar cadangan terbukti itu, masih ada cadangan yang tidak pasti yang masih perlu pembuktian, dan ada sumber daya yang masih memerlukan kegiatan eksplorasi,” ujar Guru Besar Teknik Perminyakan ITB ini. Rudi menegaskan, pemerintah juga harus mulai mengembangkan energi baru terbarukan seperti panas bumi, matahari, bahan bakar nabati, angin,dan air untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat.
Dia mengatakan, kenaikan kebutuhan energi harus diimbangi dengan adanya energi alternatif agar APBN tidak perlu dipakai untuk membiayai subsidi yang jelas-jelas dinikmati orang mampu. Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo saat dikonfirmasi membenarkan cadangan terbukti minyak Indonesia sebesar 4 miliar barel dan akan habis dalam 12 tahun ke depan. Namun, Indonesia masih memiliki sumber daya minyak sebesar 50 miliar barel yang harus dieksplorasi untuk membuktikan keberadaannya.
Sejak 2003, imbuhnya, penemuan cadangan minyak sangat sedikit sehingga produksi minyak nasional terus turun menjadi di bawah 1 juta barel per hari. Tingginya risiko investasi di Indonesia mengakibatkan perusahaan-perusahaan minyak dan gas hanya berkonsentrasi mempertahankan produksi lapangan-lapangan yang sudah ada sehingga mengakibatkan produksi turun.
Dia menambahkan, diperlukan usaha keras memperbaiki keadaan tersebut dengan mengundang investor untuk meningkatkan cadangan dan produksi minyak dan gas di Indonesia.
()