Bantuan kelompok tani Tana Toraja diduga salah salah sasaran
A
A
A
Sindonews.com – Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung menduga bantuan untuk sektor peternakan yang disalurkan melalui kelompok tani/ternak di berbagai desa tidak tepat sasaran.
Hal itu dilontarkan Bupati saat memimpin rapat lintas satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di gedung PKK Kota Makale, akhir pekan lalu. Dia menyatakan, setiap tahun,pemerintah menggelontorkan bantuan dana miliaran rupiah dari APBN, APBD provinsi dan kabupaten.
“Tapi bantuan pemerintah itu belum ada hasilnya.Bahkan untuk memenuhi kebutuhan, masyarakat semakin sulit mencari ternak babi dan kerbau. Harganya juga semakin mahal,” ungkapnya.
Dia menambahkan, salah satu kendala yang dihadapi para kelompok tani dalam mengelola bantuan pemerintah untuk pengembangan ternak, yakni pola perencanaan yang kurang matang. Dampaknya, penggunaan bantuan menjadi tidak maksimal. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kata dia, kelompok tani atau masyarakat harus memiliki perencanaan, sehingga saat menerima kucuran dana dari pemerintah, anggota kelompok sudah mengetahui dana akan digunakan untuk apa.
“Sebelum menerima bantuan dari pemerintah,kelompok tani atau ternak sudah punya perencanaan sehingga program yang dibuat, jelas arahnya,”katanya.
Hal itu dilontarkan Bupati saat memimpin rapat lintas satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di gedung PKK Kota Makale, akhir pekan lalu. Dia menyatakan, setiap tahun,pemerintah menggelontorkan bantuan dana miliaran rupiah dari APBN, APBD provinsi dan kabupaten.
“Tapi bantuan pemerintah itu belum ada hasilnya.Bahkan untuk memenuhi kebutuhan, masyarakat semakin sulit mencari ternak babi dan kerbau. Harganya juga semakin mahal,” ungkapnya.
Dia menambahkan, salah satu kendala yang dihadapi para kelompok tani dalam mengelola bantuan pemerintah untuk pengembangan ternak, yakni pola perencanaan yang kurang matang. Dampaknya, penggunaan bantuan menjadi tidak maksimal. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kata dia, kelompok tani atau masyarakat harus memiliki perencanaan, sehingga saat menerima kucuran dana dari pemerintah, anggota kelompok sudah mengetahui dana akan digunakan untuk apa.
“Sebelum menerima bantuan dari pemerintah,kelompok tani atau ternak sudah punya perencanaan sehingga program yang dibuat, jelas arahnya,”katanya.
()