Ekspor-impor China-RI sama-sama defisit
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengaku belum mengetahui persoalan Indonesia dengan China dalam hal perdagangan. Pasalnya, data yang dikeluarkan pemerintah Indonesia dengan pemerintah China untuk perdagangan ternyata sama-sama defisit.
"China datanya itu mengatakan mereka defisit, kita datanya juga defisit, dimana salahnya ini? Ini yang harus dituntaskan," ungkap Hatta di kantornya, Jakarta, Senin, (9/4/2012).
Salah satu penyebab yang dimungkinkan, menurut Hatta, adalah kesalahan catatan. Sehingga melalui kerja sama bilateral yang terjalin selama ini, persoalan itu akan diselesaikan bersama-sama.
"Kalau kita mencatat volume perdagangan kita misalkan USD40 miliar, china mencatat lebih tinggi, kita mencatat kita defisit, china mencatat mereka yang defisit, ini yang harus kita selidiki, kenapa kok China menerima lebih besar dari pada kita yang mengekspor? Bisa terjadi penyelundupan dari kita, atau bisa terjadi underinvoicing yang biasa disebut dengan transferprising, atau catatannya tidak akurat," jelasnya.
Hatta memahami persoalan ini sangat merugikan negara. Tapi dalam menyelesaikan, Hatta menegaskan tidak perlu adanya bantuan dari lembaga Internasional. "Tidak perlu, kan ada di dalam kita pengawasannya. Tidak Sama angkanya, maka kita tertibkan," pungkasnya.
Sebelumnya, Hatta Rajasa hari ini menyambut kedatangan Wakil Perdana Menteri China atau Republik Rakyat Tiongkok (RRT) HE Hui Liangyu di kantornya. Pertemuan bilateral yang sedang berlangsung ini bertujuan untuk menindaklanjuti hasil-hasil pertemuan antara Presiden RI dengan Presiden RRT pada saat kunjungan kenegaraan di bulan Maret 2012 lalu.
Salah satu poin yang dibicarakan adalah, kesepakatan untuk meningkatkan hubungan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan, berdasarkan mutual respect, mutual benefit and equal treatment. (bro)
()