Bank Ekonomi genjot trade finance
A
A
A
Sindonews.com - Bank Ekonomi menargetkan pertumbuhan pembiayaan melalui skema trade finance dengan menyasar pelaku bisnis impor dan ekspor lokal dan luar negeri mencapai 40 persen. Skema pembiayaan pada sektor ini, ditawarkan Bank Ekonomi melalui penawaran letter of credit (L/C).
"Potensi bisnis dengan sasaran pelaku ekspor dan impor masih cukup besar. Kami optimistis, pertumbuhan kredit trade finance bisa tembus 40 persen,” jelas Head of Global Transaction Banking Bank Ekonomi Edwin Rudianto pada peresmian Kantor Cabang Bank Ekonomi Bandung, Dago, Rabu (11/4/2012).
Diketahui, komposisi penyaluran kredit melalui skema trade finance memakan porsi 20 persen dari total penyaluran kredit Bank Ekonomi di tahun 2011 sebesar Rp14,3 triliun. Pembiayaan pada sektor tersebut, tercatat tumbuh sampai dengan 60 persen sejak diluncurkan pada tahun 2010. Bank Ekonomi pun mencatat pertumbuhan nasabah trade finance sampai dengan 30 persen.
Diakui dia, market kredit trade finance masih terbuka lebar. Apalagi untuk kawasan industri seperti Jawa Barat. Edwin mencatat, Bandung, Bogor, serta Tangerang menjadi penyumbang terbesar pada kredit dengan risiko rendah tersebut.
Pertumbuhan ekspor impor dari kawasan tersebut juga menunjukkan peningkatan positif, sejalan pertumbuhan ekonomi yang didorong peningkatan pada sektor investasi.
Wakil Direktur Utama Bank Ekonomi Sia Leng Ho menjelaskan, pencapaian total kredit sebesar Rp14,3 triliun pada tahun 2011 dengan pertumbuhan 33 persen akan semakin menumbuhkan optimisme pasar menyerap pembiayaan Bank Ekonomi. Pencapaian tersebut, lanjut dia mengungguli rata-rata pertumbuhan kredit perbankan nasional sebesar 22 persen.
“Tahun ini, kami menargetkan pertumbuhan kredit sebesar sekitar 25 persen atau Rp200 miliar dari pencapaian kredit di tahun 2011 sebesar Rp14,3 triliun,” jelas dia.
Pertumbuhan tersebut diharapkan 60 persen-nya ditopang oleh serapan kredit pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dan sisanya dari skema trade finance, corporate, dan sektor lainnya.
Bank Ekonomi, diakui dia, akan terus memperbesar porsi aset dengan rencana ekspansi 12 kantor cabang baru di seluruh Indonesia. Beberapa daerah yang akan disasar Bank Ekonomi diantaranya Jakarta, Bekasi, Semarang, dan Bandung. Optimisme tersebut, sejalan dengan penyebaran 96 kantor Bank Ekonomi serta jaringan Bank HSBC di kawasan Asia. (ank)
"Potensi bisnis dengan sasaran pelaku ekspor dan impor masih cukup besar. Kami optimistis, pertumbuhan kredit trade finance bisa tembus 40 persen,” jelas Head of Global Transaction Banking Bank Ekonomi Edwin Rudianto pada peresmian Kantor Cabang Bank Ekonomi Bandung, Dago, Rabu (11/4/2012).
Diketahui, komposisi penyaluran kredit melalui skema trade finance memakan porsi 20 persen dari total penyaluran kredit Bank Ekonomi di tahun 2011 sebesar Rp14,3 triliun. Pembiayaan pada sektor tersebut, tercatat tumbuh sampai dengan 60 persen sejak diluncurkan pada tahun 2010. Bank Ekonomi pun mencatat pertumbuhan nasabah trade finance sampai dengan 30 persen.
Diakui dia, market kredit trade finance masih terbuka lebar. Apalagi untuk kawasan industri seperti Jawa Barat. Edwin mencatat, Bandung, Bogor, serta Tangerang menjadi penyumbang terbesar pada kredit dengan risiko rendah tersebut.
Pertumbuhan ekspor impor dari kawasan tersebut juga menunjukkan peningkatan positif, sejalan pertumbuhan ekonomi yang didorong peningkatan pada sektor investasi.
Wakil Direktur Utama Bank Ekonomi Sia Leng Ho menjelaskan, pencapaian total kredit sebesar Rp14,3 triliun pada tahun 2011 dengan pertumbuhan 33 persen akan semakin menumbuhkan optimisme pasar menyerap pembiayaan Bank Ekonomi. Pencapaian tersebut, lanjut dia mengungguli rata-rata pertumbuhan kredit perbankan nasional sebesar 22 persen.
“Tahun ini, kami menargetkan pertumbuhan kredit sebesar sekitar 25 persen atau Rp200 miliar dari pencapaian kredit di tahun 2011 sebesar Rp14,3 triliun,” jelas dia.
Pertumbuhan tersebut diharapkan 60 persen-nya ditopang oleh serapan kredit pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dan sisanya dari skema trade finance, corporate, dan sektor lainnya.
Bank Ekonomi, diakui dia, akan terus memperbesar porsi aset dengan rencana ekspansi 12 kantor cabang baru di seluruh Indonesia. Beberapa daerah yang akan disasar Bank Ekonomi diantaranya Jakarta, Bekasi, Semarang, dan Bandung. Optimisme tersebut, sejalan dengan penyebaran 96 kantor Bank Ekonomi serta jaringan Bank HSBC di kawasan Asia. (ank)
()