70% produksi batu bara RI diekspor
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah mengaku produksi batu bara di kuartal I-2012 sesuai target yaitu sebesar 90 juta ton. Namun, dari angka ini, sebesar 70 persennya diekspor. Sedangkan cadangan batu bara Indonesia tidak banyak, hanya sekira tiga persen dari cadangan dunia.
"Sampai 2014 mendatang, hampir sekira 70 persen produksi batu bara Indonesia diekspor. Padahal, cadangan batu bara hanya sekira tiga persen dari cadangan dunia sehingga ke depan, ekspor batu bara harus dikurangi," ujar Direktur Pembinaan Batubara Kementerian ESDM Eddy Prasodjo saat ditemui wartawan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (17/4/2012).
Dia menambahkan, menurutnya, dengan jumlah cadangan yang terbatas yaitu hanya tiga persen dari cadangan dunia, ditambah sumber daya mineral yang tidak terlalu banyak. "Karena itu kita harus bagaimana menggunakannya seoptimal mungkin. Nah, itu kita harus mengolah di dalam negeri," tambah dia.
Eddy menambahkan, melihat hal ini, pemerintah sedang bekerja sama dengan instansi di daerah untuk melihat produksi batu bara ke depan agar bisa diseimbangkan antara produksi yang digunakan di dalam negeri dengan yang diekspor.
"Ya kita mau seimbang aja, karena kalau kita bilang ditahan (produksi) itu harus ada kerja sama, enggak bisa saya sendiri saja, enggak bisa Pemda. Semua pihak harus terlibat, baik Pemda maupun instansi lain dan perusahaannya sendiri. Kita harus sama-sama sadar kalau cadangan kita terbatas," tambah Eddy.
Namun, ketika ditanya bentuk pengendalian pemerintah terkait dengan tingginya ekspor batu bara, Eddy belum berani menyebut apakah regulasi yang akan dibuat pemerintah mengatur bea keluar terhadap batu bara kalori jenis tertentu. (ank)
"Sampai 2014 mendatang, hampir sekira 70 persen produksi batu bara Indonesia diekspor. Padahal, cadangan batu bara hanya sekira tiga persen dari cadangan dunia sehingga ke depan, ekspor batu bara harus dikurangi," ujar Direktur Pembinaan Batubara Kementerian ESDM Eddy Prasodjo saat ditemui wartawan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (17/4/2012).
Dia menambahkan, menurutnya, dengan jumlah cadangan yang terbatas yaitu hanya tiga persen dari cadangan dunia, ditambah sumber daya mineral yang tidak terlalu banyak. "Karena itu kita harus bagaimana menggunakannya seoptimal mungkin. Nah, itu kita harus mengolah di dalam negeri," tambah dia.
Eddy menambahkan, melihat hal ini, pemerintah sedang bekerja sama dengan instansi di daerah untuk melihat produksi batu bara ke depan agar bisa diseimbangkan antara produksi yang digunakan di dalam negeri dengan yang diekspor.
"Ya kita mau seimbang aja, karena kalau kita bilang ditahan (produksi) itu harus ada kerja sama, enggak bisa saya sendiri saja, enggak bisa Pemda. Semua pihak harus terlibat, baik Pemda maupun instansi lain dan perusahaannya sendiri. Kita harus sama-sama sadar kalau cadangan kita terbatas," tambah Eddy.
Namun, ketika ditanya bentuk pengendalian pemerintah terkait dengan tingginya ekspor batu bara, Eddy belum berani menyebut apakah regulasi yang akan dibuat pemerintah mengatur bea keluar terhadap batu bara kalori jenis tertentu. (ank)
()