Kuartal I/2012 kredit Danamon tumbuh 23%
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencatatkan sampai akhir kuartal pertama 2012, total kredit Danamon mencapai Rp106 triliun atau tumbuh sebesar 23 persen dibandingkan dengan Rp86 triliun pada kuartal pertama tahun lalu.
"Pertumbuhan kredit yang kuat ini didorong oleh pertumbuhan di segmen mass market, yang mencakup kredit kepemilikan kendaraan bermotor, perabotan rumah tangga (durable goods), dan kredit kepada nasabah wirausahawan kecil (self-employed mass market)," ungkap Presiden Direktur Danamon Henry Ho dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (17/4/2012).
Sementara itu, pembiayaan yang disalurkan oleh unit bisnis ABF (Assets Based Financing) Danamon tumbuh sebesar 53 persen. "Pada dua belas bulan terakhir, pertumbuhan kredit yang kuat pada berbagai segmen bisnis kami dilengkapi dengan terjaganya kualitas aset," kata Direktur dan Chief Financial Officer Danamon, Vera Eve Lim.
Sedangkan, rasio non-performing loans (NPL) ia mengungkapkan membaik menjadi 2,5 persen pada kuartal pertama 2012 dibandingkan tahun lalu, di mana rasio NPL berada pada 3,1 persen. Hal ini menunjukkan penerapan prinsip-prinsip perbankan yang pruden dan menjunjung tinggi kehati-hatian dan kedisiplinan.
Selain menjaga pertumbuhan kredit yang kuat, fee income Danamon juga membukukan pertumbuhan sebesar 22 persen menjadi Rp1,029 triliun yang disebabkan oleh kenaikan pos-pos pendapatan terkait penyaluran kredit dan pendapatan-pendapatan dari bisnis bancassurance serta produk asuransi umum.
"Pendapatan terkait penyaluran kredit telah tumbuh 24 persen mencapai Rp783 miliar, sejalan dengan pesatnya pertumbuhan kredit Danamon. Kemitraan strategis dengan Manulife pada kuartal ketiga 2011 lalu memberi hasil yang positif dan mendorong kenaikan pendapatan fee income bancassurance sebesar 58 persen mencapai Rp71 miliar," kata Vera.
Sedangkan dana pihak ketiga Danamon naik delapan persen menjadi Rp89 triliun dibandingkan Rp82 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan ini didukung oleh pertumbuhan Giro dan Tabungan (Current Account and Savings Account/CASA) sebesar 18 persen menjadi Rp36 triliun. Giro tumbuh sebesar 33 persen menjadi Rp13 triliun dan tabungan tumbuh sebesar 11 persen menjadi Rp23 triliun. Sementara untuk deposito tumbuh tiga persen menjadi Rp53 triliun.
Sementara rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) Danamon naik dari 17,5 persen pada akhir 2011 menjadi 19,1 persen pada akhir Maret 2012. Hal ini memberi momentum positif untuk ekspansi.
"Kami memiliki jaringan distribusi nasional yang luas, dan dengan memanfaatkan permodalan yang kuat, 51 cabang konvensional telah dibuka pada 12 bulan terakhir sampai akhir Maret 2012, sehingga total cabang konvensional menjadi 523 cabang. Untuk mendukung jaringan cabang Danamon yang luas, 211 mesin ATM dan 48 mesin cash deposit machine (CDM) telah ditambah. Dengan demikian, total mesin ATM sudah menjadi 1.298 unit. Sementara total mesin CDM mencapai 49 unit pada akhir Maret 2012," pungkas Vera. (ank)
"Pertumbuhan kredit yang kuat ini didorong oleh pertumbuhan di segmen mass market, yang mencakup kredit kepemilikan kendaraan bermotor, perabotan rumah tangga (durable goods), dan kredit kepada nasabah wirausahawan kecil (self-employed mass market)," ungkap Presiden Direktur Danamon Henry Ho dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (17/4/2012).
Sementara itu, pembiayaan yang disalurkan oleh unit bisnis ABF (Assets Based Financing) Danamon tumbuh sebesar 53 persen. "Pada dua belas bulan terakhir, pertumbuhan kredit yang kuat pada berbagai segmen bisnis kami dilengkapi dengan terjaganya kualitas aset," kata Direktur dan Chief Financial Officer Danamon, Vera Eve Lim.
Sedangkan, rasio non-performing loans (NPL) ia mengungkapkan membaik menjadi 2,5 persen pada kuartal pertama 2012 dibandingkan tahun lalu, di mana rasio NPL berada pada 3,1 persen. Hal ini menunjukkan penerapan prinsip-prinsip perbankan yang pruden dan menjunjung tinggi kehati-hatian dan kedisiplinan.
Selain menjaga pertumbuhan kredit yang kuat, fee income Danamon juga membukukan pertumbuhan sebesar 22 persen menjadi Rp1,029 triliun yang disebabkan oleh kenaikan pos-pos pendapatan terkait penyaluran kredit dan pendapatan-pendapatan dari bisnis bancassurance serta produk asuransi umum.
"Pendapatan terkait penyaluran kredit telah tumbuh 24 persen mencapai Rp783 miliar, sejalan dengan pesatnya pertumbuhan kredit Danamon. Kemitraan strategis dengan Manulife pada kuartal ketiga 2011 lalu memberi hasil yang positif dan mendorong kenaikan pendapatan fee income bancassurance sebesar 58 persen mencapai Rp71 miliar," kata Vera.
Sedangkan dana pihak ketiga Danamon naik delapan persen menjadi Rp89 triliun dibandingkan Rp82 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan ini didukung oleh pertumbuhan Giro dan Tabungan (Current Account and Savings Account/CASA) sebesar 18 persen menjadi Rp36 triliun. Giro tumbuh sebesar 33 persen menjadi Rp13 triliun dan tabungan tumbuh sebesar 11 persen menjadi Rp23 triliun. Sementara untuk deposito tumbuh tiga persen menjadi Rp53 triliun.
Sementara rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) Danamon naik dari 17,5 persen pada akhir 2011 menjadi 19,1 persen pada akhir Maret 2012. Hal ini memberi momentum positif untuk ekspansi.
"Kami memiliki jaringan distribusi nasional yang luas, dan dengan memanfaatkan permodalan yang kuat, 51 cabang konvensional telah dibuka pada 12 bulan terakhir sampai akhir Maret 2012, sehingga total cabang konvensional menjadi 523 cabang. Untuk mendukung jaringan cabang Danamon yang luas, 211 mesin ATM dan 48 mesin cash deposit machine (CDM) telah ditambah. Dengan demikian, total mesin ATM sudah menjadi 1.298 unit. Sementara total mesin CDM mencapai 49 unit pada akhir Maret 2012," pungkas Vera. (ank)
()