Astra Agro bagi dividen Rp995 per saham

Rabu, 18 April 2012 - 09:27 WIB
Astra Agro bagi dividen Rp995 per saham
Astra Agro bagi dividen Rp995 per saham
A A A


Sindonews.com - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) membagi dividen Rp995 per saham yang diambil dari laba bersih tahun buku 2011. Dividen tersebut akan diperhitungkan dengan dividen interim sebesar Rp300 per saham yang telah dibayarkan pada 10 November 2011. Sedangkan, sisanya yang sebesar Rp695 per saham akan dibayarkan mulai 29 Mei 2012.

“Pembayaran dividen akan diberikan untuk pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 11 Mei 2012 pukul 16.00 WIB,” ujar Presiden Direktur AALI Widya Wiryawan usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan di Jakarta, Selasa 17 April 2012.

Widya mengungkapkan, selama 2011 perseroan berhasil mencatat pendapatan bersih Rp10,77 triliun atau meningkat 21,8 persen dibanding 2010 yang sebesar Rp8,84 triliun.

Peningkatan pendapatan bersih tersebut diperoleh dari kenaikan penjualan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebesar 12,9 persen dan kenaikan rata-rata harga jual CPO 7,8 persen. Sehingga, lanjut dia, hal ini berdampak pada naiknya laba bruto sebesar 9 persen menjadi Rp3,93 triliun dengan tingkat margin laba sebesar 36,5 persen.

Adapun, laba yang didistribusikan kepada pemilik perseroan 2011 sebesar Rp2,41 triliun dibanding 2010 sebesar Rp2,02 triliun.

Widya menambahkan, perseroan mencatatkan total pendapatan periode kuartal I/2012 menurun 6,5 persen menjadi Rp2,58 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,76 triliun.

Penurunan tersebut dikarenakan penurunan harga jual ratarata CPO sebesar 6,9 persen dari Rp8.278 per kg pada 2011 menjadi Rp7.706 per kg pada 2012. Dia mengungkapkan, dari total pendapatan, sekitar 89 persen atau Rp2,3 triliun berasal dari pendapatan CPO dan sisanya yang sebesar Rp28 miliar atau 10,7 persen berasal dari kernel.

Analis MNC Securities Edwin Sebayang menilai prospek saham perkebunan pada tahun ini akan bergerak positif. Pasalnya, produksi CPO dari Malaysia cukup terbatas, sehingga bisa mendorong harga CPO ke level 4.000 ringgit per tonnya. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7284 seconds (0.1#10.140)