Bandung butuh transportasi massal yang sinergis
A
A
A
Sindonews.com - Ekonomi Kota Bandung semakin menggeliat. Pertumbuhan itu pula yang mempengaruhi semakin padatnya lalu lintas di kota ini.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Edi Siswadi mengatakan, kota ini membutuhkan transportasi umum yang bersinergi dengan moda lainnya.
“Memang pertumbuhan penduduk pun semakin tinggi. Ditambah dengan dibukanya tol Cipularang beberapa waktu lalu semakin menambah beban transportasi di Kota Bandung,” ujar Edi saat berbincang-bincang dengan SINDO, Rabu 18 April 2012.
Beban itu bertambah, terutama menjelang libur panjang atau weekend, sementara moda transportasi tidak memadai sehingga membuat overload. “Akhirnya kemacetan pun merata, sedangkan panjang jalan yang ada tidak pernah bertambah, tapi kendaraan yang justru bertambah,” ungkapnya.
Menurut Sekda, meskipun Kota Bandung memiliki jalan layang Pasupati, namun hanya sedikit mengurangi beban kemacetan. “Untuk itu, harus ada gerak cepat dalam pembenahan transportasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang,” ujarnya.
Jangka pendek, lanjut Edi, bisa dengan mengaktifkan kembali Trans Metro Bandung (TMB) koridor I yang beberapa waktu lalu sempat terhambat. “Bila perlu, ya dimaksimalkan yakni dengan dioperasionalkan seluruh armadanya. Pengelolaannya pun harus benar, baik oleh pihak ketiga maupun swakelola,” tuturnya.
Sementara jangka panjangnya diperlukan penataan ulang jaringan atau rute angkutan kota (angkot) di Kota Bandung. “Sinergikan dengan transportasi lain dengan mengampanyekan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi,” ucap Edi.
Untuk pembebasan masalah kemacetan juga disarankan Edi ada penambahan tanda penunjuk arah untuk mempermudah pengendara. “Terkadang banyak wisatawan yang terjebak karena minimnya petunjuk arah dan akhirnya menimbulkan kemacetan,” ujarnya.
Edi berharap moda transportasi di Kota Bandung bisa lebih baik lagi. “Jika moda transportasi itu tergolong baik, maka ke depan pertumbuhan ekonomi warganya pun semakin meningkat,” ungkap Edi.
Terkait TMB koridor I, menurut Sekda, setidaknya menjadi moda transportasi andalan meskipun belum maksimal. “Memang kami akui masih belum maksimal, tetapi setidaknya itu bisa membantu mengurangi masalah transportasi massal di Kota Bandung,” ujar Edi. (bro)
()