Produksi teh Malino bidik pasar dunia

Kamis, 19 April 2012 - 13:34 WIB
Produksi teh Malino...
Produksi teh Malino bidik pasar dunia
A A A


Sindonews.com - Produksi teh malino yang dikelola PT Malino Teh semakin memperluas pemasaran dengan membidik beberapa negara di dunia.

"Kita akan fokus untuk produksi ekspor pasar dunia seperti ke negara Jepang, Amerika Serikat dan Jerman khusus untuk jenis green tea (teh hijau)," kata Manager Produksi PT Malino Teh, Natsir Usman, Kamis (19/4/2012).

Menurut Natsir, rata-rata produksi kebun teh Malino mencapai 150 ribu ton per tahun yang menghasilkan 7 ton per hektar untuk teh kering atau sekitar 35 ton per hektar untuk teh basah.

Karena itu, pihaknya terus berbenah. Salah satunya dengan melakukan peremajaan tanaman teh seluas 20 Ha dari luas areal 200 Ha secara keseluruhan. Hal ini dilakukan untuk menggenjot produksi teh.

Dia mengaku dari sisi harga, Teh Malino untuk pasar lokal dinilai dengan harga mulai Rp8.000/kg hingga harga Rp15.000/kg, tergantung dengan mutu teh yang diinginkan.

Teh Malino sendiri tengah mengembangkan empat jenis teh berkualitas seperti jenis Tri 2025, Bukita atau Green Tea, Yutaka Midori dan Benny Kamare.

Empat jenis teh ini masih sangat diminati masyarakat dan diharapkan produksinya tetap berjalan dengan baik. Tentunya, pihak manajemen terus melakukan pembenahan-pembenahan baik kualitas SDM maupun pabrik-pabrik agar tetap berproduksi sesuai yang kita harapkan.

"Kita juga berharap agar pemerintah juga memperkenalkan Teh Malino kepada negara-negara lain utamanya di Asia karena kualitasnya tetap terjamin dan bersaing dengan produksi teh lainnya baik di Indonesia maupun negara lain,” ucapnya.

Sementara itu, Fahmi salah satu pecinta teh di Makassar mengatakan, jika kualitas teh hijau di kawasan puncak Malino adalah salah satu yang terbaik di Indonesia. Dari warna daun teh kering yang berwarna hijau tua, berarti bahwa proses penghentian fermentasi dilakukan dengan proses steaming.

Apalagi teh ini memang khusus diekspor ke Jepang, dimana negeri tersebutlah yag menemukan proses pembuatan teh hijau dengan steaming. "Aromanya pun sangat khas seperti aroma rumput laut yang lazim terdapat pada sencha hijau dari Jepang," katanya. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9010 seconds (0.1#10.140)