SPBU ditutup, warga kendal krisis BBM
A
A
A
Sindonews.com – Warga Kecamatan Sukorejo,Kendal dan sekitarnya kelimpungan mencari premium akibat dua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), yakni SPBU Sapen dan Kebumen ditutup Pertamina.
Diduga kedua SPBU ini menjual bahan bakar minyak (BBM) dalam bentuk jeriken kepada warga Batang.Akibat dua SPBU tidak melayani pembelian, warga terpaksa membeli eceran dengan harga Rp6.000/liter. Salah satu warga Sukorejo, Sukiyem, 27, mengaku sejak dua hari ini sulit mendapatkan premium untuk bahan bakar sepeda motornya. Biasanya,dia membeli premium di SPBU Sapen. Namun karena sudah ditutup sejak dua hari lalu, kendaraannya belum diisi premium.
“Ada selisih Rp1.500/liter dibandingkan dengan membeli di SPBU kanlumayan jauh perbedaannya,”ujar Sukiyem.
Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Heru Yuniarso mengatakan SPBU Sapen ditutup karena melayani pembelian jeriken tanpa surat rekomendasi. Sedang SPBU Kebumen pasokannya belum lancar setelah ganti pengelola. Khusus SPBU Sapen, pihaknya sudah minta ke Pertamina agar sanksinya tidak terlalu lama. “Sanksinya mungkin pasokannya dikurangi agar kejadian itu tidak terulang di masa datang,” ujar Heru.
Sejumlah SPBU di wilayah pantura mulai menyiapkan diri untuk menambah stok BBM jenis pertamax. Itu menyusul imbauan pemerintah pusat kepada setiap pemerintah daerah untuk tidak menggunakan BBM bersubsidi mulai Mei 2012.
Supervisor SPBU Kaligangsa Kota Tegal, Lilik Kholilah mengatakan pihaknya siap merespons imbauan pemerintah tersebut dengan menyiapkan stok pertamax. ”Jelas, akan ada penambahan nantinya,” kata Lilik ditemui di SPBU Kaligangsa Tegal,kemarin.
Diduga kedua SPBU ini menjual bahan bakar minyak (BBM) dalam bentuk jeriken kepada warga Batang.Akibat dua SPBU tidak melayani pembelian, warga terpaksa membeli eceran dengan harga Rp6.000/liter. Salah satu warga Sukorejo, Sukiyem, 27, mengaku sejak dua hari ini sulit mendapatkan premium untuk bahan bakar sepeda motornya. Biasanya,dia membeli premium di SPBU Sapen. Namun karena sudah ditutup sejak dua hari lalu, kendaraannya belum diisi premium.
“Ada selisih Rp1.500/liter dibandingkan dengan membeli di SPBU kanlumayan jauh perbedaannya,”ujar Sukiyem.
Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Heru Yuniarso mengatakan SPBU Sapen ditutup karena melayani pembelian jeriken tanpa surat rekomendasi. Sedang SPBU Kebumen pasokannya belum lancar setelah ganti pengelola. Khusus SPBU Sapen, pihaknya sudah minta ke Pertamina agar sanksinya tidak terlalu lama. “Sanksinya mungkin pasokannya dikurangi agar kejadian itu tidak terulang di masa datang,” ujar Heru.
Sejumlah SPBU di wilayah pantura mulai menyiapkan diri untuk menambah stok BBM jenis pertamax. Itu menyusul imbauan pemerintah pusat kepada setiap pemerintah daerah untuk tidak menggunakan BBM bersubsidi mulai Mei 2012.
Supervisor SPBU Kaligangsa Kota Tegal, Lilik Kholilah mengatakan pihaknya siap merespons imbauan pemerintah tersebut dengan menyiapkan stok pertamax. ”Jelas, akan ada penambahan nantinya,” kata Lilik ditemui di SPBU Kaligangsa Tegal,kemarin.
()