April, Solo diperkirakan Inflasi tipis
A
A
A
Sindonews.com - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) kota Solo memperkirakan bulan April 2012 ini kota Solo akan mengalami inflasi tipis. Sumber tekanan inflasi terutama berasal dari kenaikan harga minyak goreng, kedelai, ikan, tomat sayur, buah-buahan, obat dan material bangunan.
"Batalnya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi musti direspon pedagang dengan menurunkan harga jual. Hal itu penting untuk menciptakan kondisi yang kondusif dalam perekonomian,” jelas Sekretaris Tim Pengarah TPID kota Solo Doni P Joewono di Kantor Bank Indonesia Solo, Jawa Tengah, Jumat (20/4/2012).
Lebih lanjut Ia mengatakan inflasi year on year (yoy) kota Solo pada bulan April 2012 ini, menurut Doni, diperkirakan masih on the track dengan sasaran inflasi nasional yang sebesar 4,5 persen +1 persen. “Relatif terkendalinya inflasi juga didukung oleh penyaluran raskin dengan timing yang tepat,” ujarnya.
Berdasarkan data Program Pendataan Perlindungan Sosial (PPLS) 2008, kata Doni yang juga Kepala Kantor Bank Indonesia Solo, jumlah penerima raskin di kota Solo ada sebanyak 21.954 rumah tangga sasaran (RTS). Penggunaan PPLS 2008 masih akan berlaku hingga Mei 2012.
Doni mengatakan bahwa untuk mempertahankan inflasi yang terkendali, perlu dicermati dan diwaspadai ulah spekulan. “Untuk menghambat ulah spekulan, penting untuk diciptakan kompetisi yang sehat antar pelaku ekonomi, baik di tingkat produsen maupun pedagang dengan memperluas akses informasi perkembangan harga kepada masyarakat luas,” jelasnya. (ank)
"Batalnya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi musti direspon pedagang dengan menurunkan harga jual. Hal itu penting untuk menciptakan kondisi yang kondusif dalam perekonomian,” jelas Sekretaris Tim Pengarah TPID kota Solo Doni P Joewono di Kantor Bank Indonesia Solo, Jawa Tengah, Jumat (20/4/2012).
Lebih lanjut Ia mengatakan inflasi year on year (yoy) kota Solo pada bulan April 2012 ini, menurut Doni, diperkirakan masih on the track dengan sasaran inflasi nasional yang sebesar 4,5 persen +1 persen. “Relatif terkendalinya inflasi juga didukung oleh penyaluran raskin dengan timing yang tepat,” ujarnya.
Berdasarkan data Program Pendataan Perlindungan Sosial (PPLS) 2008, kata Doni yang juga Kepala Kantor Bank Indonesia Solo, jumlah penerima raskin di kota Solo ada sebanyak 21.954 rumah tangga sasaran (RTS). Penggunaan PPLS 2008 masih akan berlaku hingga Mei 2012.
Doni mengatakan bahwa untuk mempertahankan inflasi yang terkendali, perlu dicermati dan diwaspadai ulah spekulan. “Untuk menghambat ulah spekulan, penting untuk diciptakan kompetisi yang sehat antar pelaku ekonomi, baik di tingkat produsen maupun pedagang dengan memperluas akses informasi perkembangan harga kepada masyarakat luas,” jelasnya. (ank)
()