Wamen ESDM wafat lantaran telat evakuasi
A
A
A
Sindonews.com - Wafatnya Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo di Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat (NTB) diduga karena cuaca buruk berkabut yang menyebabkan lambatnya proses evakuasi.
Hal itu mengakibatkan helikopter milik PT Newmont Nusa Tenggara kesulitan melakukan evakuasi. Sehingga, sakit yang diderita Wamen tak cepat disikapi dan proses evakuasi terpaksa menggunakan jalur darat yang memakan waktu tempuh lebih lama.
"Sebagai informasi, Bapak Wid meninggal di pos 1 kawasan Gunung Tambora, Sumbawa. Evakuasi yang sebelumnya dilakukan dengan menggunakan helikopter tidak berhasil, sehingga harus menempuh jalur darat," ujar Kepala Pusat Vulkanologi Surono kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (21/4/2012).
Sesampainya di Pos 1, kata Surono, Widjajono sempat mendapatkan perawatan oleh Dokter Windy dari Rumah Sakit (RS) Sumbawa. Namun dari hasil pemeriksaan tersebut belum diketahui kepastian penyebab kematian Widjajono.
Rencananya, jenazah akan segera dievakuasi terlebih dahulu ke Bali sebelum diterbangkan ke Jakarta. "Kawasan Pos 1 sangat dekat dengan jalan raya sehingga bisa langsung dapat di evakuasi ke Bali, dan langsung diterbangkan ke Jakarta," tandasnya.
Sebelumnya Surono menyatakan bahwa proses evakuasi memang tidak berjalan mulus karena terkendala kabut. "Info terakhir proses evakuasi sedang berlangsung, namun masih terkendala kabut," terang Surono siang tadi.
Widjajono diduga lemas dan kelelahan saat mendaki Gunung Tambora pada siang hari ini. Adapun koordinat Gunung Tambora yaitu 08 derajat 15' LU, 118 derajat 00' BT. "Beliau mendaki gunung dan kelelahan. Kami sedang memberi pertolongan. Semoga Tuhan menolong kita semua," tukasnya.
Hal itu mengakibatkan helikopter milik PT Newmont Nusa Tenggara kesulitan melakukan evakuasi. Sehingga, sakit yang diderita Wamen tak cepat disikapi dan proses evakuasi terpaksa menggunakan jalur darat yang memakan waktu tempuh lebih lama.
"Sebagai informasi, Bapak Wid meninggal di pos 1 kawasan Gunung Tambora, Sumbawa. Evakuasi yang sebelumnya dilakukan dengan menggunakan helikopter tidak berhasil, sehingga harus menempuh jalur darat," ujar Kepala Pusat Vulkanologi Surono kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (21/4/2012).
Sesampainya di Pos 1, kata Surono, Widjajono sempat mendapatkan perawatan oleh Dokter Windy dari Rumah Sakit (RS) Sumbawa. Namun dari hasil pemeriksaan tersebut belum diketahui kepastian penyebab kematian Widjajono.
Rencananya, jenazah akan segera dievakuasi terlebih dahulu ke Bali sebelum diterbangkan ke Jakarta. "Kawasan Pos 1 sangat dekat dengan jalan raya sehingga bisa langsung dapat di evakuasi ke Bali, dan langsung diterbangkan ke Jakarta," tandasnya.
Sebelumnya Surono menyatakan bahwa proses evakuasi memang tidak berjalan mulus karena terkendala kabut. "Info terakhir proses evakuasi sedang berlangsung, namun masih terkendala kabut," terang Surono siang tadi.
Widjajono diduga lemas dan kelelahan saat mendaki Gunung Tambora pada siang hari ini. Adapun koordinat Gunung Tambora yaitu 08 derajat 15' LU, 118 derajat 00' BT. "Beliau mendaki gunung dan kelelahan. Kami sedang memberi pertolongan. Semoga Tuhan menolong kita semua," tukasnya.
()