Fokus IPO, laba Facebook turun 12%
Rabu, 25 April 2012 - 09:56 WIB

Fokus IPO, laba Facebook turun 12%
A
A
A
Sindonews.com - Laba situs jejaring sosial Facebook pada kuartal I/2012 turun 12 persen, menjadi USD205 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu USD233 juta. Laba tersebut berasal dari pendapatan USD1,06 miliar atau meningkat 6 persen dibandingkan kuartal IV/2011.
Penurunan laba bersih tersebut disebabkan melonjaknya biaya penelitian dan promosi menjelang penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang dijadwalkan bulan depan. IPO tersebut ditaksir bisa mengerek nilai perusahaan menjadi USD100 miliar.
“Bisnis iklan yang merupakan sebagian besar dari pendapatan, biasanya melambat dalam tiga bulan pertama tahun ini,” ujar Facebook dalam pernyataan resminya seperti dilansir Reuters, Senin (23/4) waktu setempat.
Analis Pivotal Research Group Brian Wieser mengatakan, kinerja Facebook pada kuartal melambat lebih cepat dari yang diperkirakan. Apalagi untuk sebuah perusahaan yang dianggap berkembang pesat. “Perlambatan tersebut merupakan hal yang besar secara berurutan atau per tahun sehingga akan menghantam investor jika dihadapkan dengan penilaian yang tinggi,” imbuhnya.
Kepala Investasi SICA Wealth Management Jeff Sica mengungkapkan, masalah terbesar saat ini adalah bahwa realisasi Facebook tidak akan memiliki waktu yang dapat memenuhi tingginya harapan dari pasar umum.
Kondisi tersebut dapat saja memengaruhi cara pandang orang-orang menjelang IPO. Dia menambahkan, investor yang saat ini masih mempertimbangkan IPO Facebook dilanda kekhawatiran mengenai pertumbuhan sehingga kemungkinan akan membuat beberapa investor mempertimbangkan membeli saham dalam jangka panjang.
“Hal tersebut pasti akan terjadi, kita akan melihat perlambatan, karena lebih sulit untuk menggandakan pendapatan saat basis lebih besar,” tambah analis Green Crest Capital LLC Anupam Palit.
Dia menambahkan, saat ini Facebook belum berhasil membuat lebih banyak keuntungan di beberapa pasar internasional seperti Brasil, India, dan Filipina.
Di bagian lain, Securities and Exchange Commission (SEC) menyatakan, perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg pada 2004 ini kini telah melampaui 901 juta pengguna aktif serta telah menambah staf sebanyak 1.100 orang, menjadi 3.539 karyawan dalam 12 bulan terakhir. (ank)
Penurunan laba bersih tersebut disebabkan melonjaknya biaya penelitian dan promosi menjelang penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang dijadwalkan bulan depan. IPO tersebut ditaksir bisa mengerek nilai perusahaan menjadi USD100 miliar.
“Bisnis iklan yang merupakan sebagian besar dari pendapatan, biasanya melambat dalam tiga bulan pertama tahun ini,” ujar Facebook dalam pernyataan resminya seperti dilansir Reuters, Senin (23/4) waktu setempat.
Analis Pivotal Research Group Brian Wieser mengatakan, kinerja Facebook pada kuartal melambat lebih cepat dari yang diperkirakan. Apalagi untuk sebuah perusahaan yang dianggap berkembang pesat. “Perlambatan tersebut merupakan hal yang besar secara berurutan atau per tahun sehingga akan menghantam investor jika dihadapkan dengan penilaian yang tinggi,” imbuhnya.
Kepala Investasi SICA Wealth Management Jeff Sica mengungkapkan, masalah terbesar saat ini adalah bahwa realisasi Facebook tidak akan memiliki waktu yang dapat memenuhi tingginya harapan dari pasar umum.
Kondisi tersebut dapat saja memengaruhi cara pandang orang-orang menjelang IPO. Dia menambahkan, investor yang saat ini masih mempertimbangkan IPO Facebook dilanda kekhawatiran mengenai pertumbuhan sehingga kemungkinan akan membuat beberapa investor mempertimbangkan membeli saham dalam jangka panjang.
“Hal tersebut pasti akan terjadi, kita akan melihat perlambatan, karena lebih sulit untuk menggandakan pendapatan saat basis lebih besar,” tambah analis Green Crest Capital LLC Anupam Palit.
Dia menambahkan, saat ini Facebook belum berhasil membuat lebih banyak keuntungan di beberapa pasar internasional seperti Brasil, India, dan Filipina.
Di bagian lain, Securities and Exchange Commission (SEC) menyatakan, perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg pada 2004 ini kini telah melampaui 901 juta pengguna aktif serta telah menambah staf sebanyak 1.100 orang, menjadi 3.539 karyawan dalam 12 bulan terakhir. (ank)
()