Rentenir kian cekik pedagang pasar Kulonprogo
A
A
A
Sindonews.com - Praktik peminjaman uang oleh rentenir di sejumlah pasar tradisional di Kulonprogo semakin mengkhawatirkan. Uang yang dipinjamkan kepada pedagang pasar dengan bunga di atas 20 persen sangat memberatkan pedagang.
Tidak sedikit pedagang yang bangkrut akibat ulah rentenir ini. Suharyadi, 45,pedagang Pasar Kenteng Nanggulan mengatakan, hampir semua pedagang di pasar tersebut memiliki utang dengan rentenir. Mereka memilih berutang kepada rentenir karena prosesnya cepat dan mudahmeskibunganya memberatkan.
“Teman-teman pedagang sudah tahu pinjam uang di rentenir bunganya tinggi, tapi itu satu-satunya cara untuk mendapatkan modal dengan cepat,” katanya kemarin. Bunga yang ditawarkan rentenir sangat tinggi.Di pasar tersebut, sedikitnya ada 20 rentenir yang beroperasi dengan mematok bunga 20 persen per hari pasaran penanggalan Jawa (lima hari). Misalnya, pinjam Rp50 ribu maka harus mengembalikan Rp60 ribu dalam tempo lima hari atau Rp12 ribu per hari.
Lurah Pasar Kenteng Margono menerangkan, di pasar tersebut ada sekitar 20 rentenir yang beroperasi.Para rentenir ini meminjamkan uang dengan bunga harian yang cukup tinggi. Banyaknya rentenir yang beroperasimembuatpedagangbisa meminjam kepada 3–5 rentenir. “Mereka beroperasi sejak pagi dengan mendatangi semua pedagang.Mereka juga sangat leluasa karena tidak ada saingan dari lembaga perbankan yang lain,”ungkap Margono.
Akibat ulah rentenir ini,banyak pedagang yang tidak bersedia membayar retribusi pasar kepada petugas.Alasannya, tidak punya uang karena sudah digunakan untuk membayar cicilan utang rentenir. Anggota Komisi II DPRD Kulonprogo Muhyadi mengatakan, langkah yang bisa dilakukan mencegah rentenir adalah penguatan internal pedagang. “Perlu juga mendorong regulasi yang memudahkan akses pedagang meminjam modal,” kata Muhyadi.
Tidak sedikit pedagang yang bangkrut akibat ulah rentenir ini. Suharyadi, 45,pedagang Pasar Kenteng Nanggulan mengatakan, hampir semua pedagang di pasar tersebut memiliki utang dengan rentenir. Mereka memilih berutang kepada rentenir karena prosesnya cepat dan mudahmeskibunganya memberatkan.
“Teman-teman pedagang sudah tahu pinjam uang di rentenir bunganya tinggi, tapi itu satu-satunya cara untuk mendapatkan modal dengan cepat,” katanya kemarin. Bunga yang ditawarkan rentenir sangat tinggi.Di pasar tersebut, sedikitnya ada 20 rentenir yang beroperasi dengan mematok bunga 20 persen per hari pasaran penanggalan Jawa (lima hari). Misalnya, pinjam Rp50 ribu maka harus mengembalikan Rp60 ribu dalam tempo lima hari atau Rp12 ribu per hari.
Lurah Pasar Kenteng Margono menerangkan, di pasar tersebut ada sekitar 20 rentenir yang beroperasi.Para rentenir ini meminjamkan uang dengan bunga harian yang cukup tinggi. Banyaknya rentenir yang beroperasimembuatpedagangbisa meminjam kepada 3–5 rentenir. “Mereka beroperasi sejak pagi dengan mendatangi semua pedagang.Mereka juga sangat leluasa karena tidak ada saingan dari lembaga perbankan yang lain,”ungkap Margono.
Akibat ulah rentenir ini,banyak pedagang yang tidak bersedia membayar retribusi pasar kepada petugas.Alasannya, tidak punya uang karena sudah digunakan untuk membayar cicilan utang rentenir. Anggota Komisi II DPRD Kulonprogo Muhyadi mengatakan, langkah yang bisa dilakukan mencegah rentenir adalah penguatan internal pedagang. “Perlu juga mendorong regulasi yang memudahkan akses pedagang meminjam modal,” kata Muhyadi.
()