Sulbar perlu jajaki kerja sama dengan Afrika

Rabu, 25 April 2012 - 13:42 WIB
Sulbar perlu jajaki kerja sama dengan Afrika
Sulbar perlu jajaki kerja sama dengan Afrika
A A A


Sindonews.com - Bupati Majene Kalma Katta menilai perlunya dilakukan kerjasama antara Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dan Afrika. Alasannya, perekonomian di Sulbar dipengaruhi kondisi perekonomian di Afrika.

”Salah satu negara di Afrika yaitu Pantai Gading adalah penghasil coklat terbesar di dunia. Provinsi Sulbar juga mengandalkan komoditi coklat. Saya melihat jika Pantai Gading memproduksi coklat secara besar-besaran harga coklat di Sulbar menurun, sehingga perlu dijalin kerjasama dan membuat kesepakatan,” kata Kalma dalam lokakarya pemanfaatan kedekatan sosial budaya dalam peningkatan hubungan Indonesia-Afrika, di Ruang Pola Kantor Bupati Majene, Selasa 24 April 2012.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Iran Basri Hasanuddin mengatakan, kerja sama dengan Afrika akan menguntungkan karena Afrika memiliki potensi menjadi pusat pertumbuhan dunia. Potensi itu bisa saja menjadi kenyataan setelah terjadinya rebound kuat pada 2010. Bahkan beberapa negara di Afrika mengalami laju pertumbuhan ekonomi dua digit pascakrisis 2008.

"Provinsi Sulbar dapat menggarap pasar Afrika untuk produk-produk unggulan Sulbar seperti kelapa sawit,” kata Basri Hasanuddin yang juga mantan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar ini.

Perwakilan Direktorat Afrika, Direktorat Jenderal (Ditjen) Asia Pasifik dan Afrika (Aspasaf), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Ryadi Asirdin mengatakan, kerja sama Indonesia-Afrika sudah lama terjalin.
Menurutnya, ada bukti emigrasi penduduk Indonesia ke Madagaskar. Antara lain bukti misi perahu pinisi dari Makassar ke Madagaskar. Selain itu juga kekuasaan Kerajaan Sriwijaya, tokoh Syech Maulana Yusuf di Afrika Selatan, dan serdadu sewaan Ghana oleh KNIL.

”Kerja sama ini terus berlanjut pada era kolonisasi dan dekolonisasi yakni adanya penyebaran kain batik, konferensi Asia-Afrika 1955. Pada era perjuangan tata dunia baru, era multipolarisme, revitalisasi Asia-Afrika dan banyak kerjasama lainnya,” katanya.

Hal senada disampaikan mantan Dubes Indonesia untuk Libya Sanusi. Dia mengatakan di Cape Town ada kampung Makassar dan rakyat Afrika sangat simpati terhadap Indonesia. ”Rakyat Afrika sangat menghargai jika tahu kita dari Indonesia. Mereka sangat simpati jika Indonesia dilanda bencana,” kata Sanusi. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8073 seconds (0.1#10.140)