Pertamina siap jadi tulang punggung LNG nasional
A
A
A
Sindonews.com - PT Pertamina (Persero) menyatakan siap menjadi tulang punggung bagi upaya pemanfaatan gas bumi domestik seiring penyelesaian berbagai proyek infrastruktur penerima gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) sebagai jawaban terhadap peningkatan kebutuhan gas nasional.
"Pengapalan LNG Bontang untuk domestik merupakan tonggak penting dan bersejarah bagi upaya bangsa Indonesia dalam membangun kemandirian dan ketahanan energinya," ucap Direktur Gas Pertamina, Hari Karyuliarto pada siaran persnya di Jakarta, Rabu (25/4/2012).
Dia juga menambahkan momentum ini akan menjadi pintu bagi kegemilangan industri LNG Tanah Air yang kedua, setelah pada dekade 70-an Indonesia berhasil menjadi pioneer bagi monetisasi gas bumi menjadi LNG untuk tujuan ekspor melalui dua fasilitas kilang LNG, yaitu di Bontang, Kalimantan Timur dan Arun, Nangroe Aceh Darussalam.
“Pada saat itu, harga minyak masih relatif rendah dan produksi minyak dalam negeri masih tinggi sehingga gas bumi belum menjadi prioritas pemanfaatannya di dalam negeri. Di sisi lain, penemuan gas di dua lokasi, yaitu di Kalimantan Timur dan juga Aceh begitu besar sehingga wajar ekspor LNG di lakukan karena disamping untuk keekonomian proyek, juga dapat mendatangkan devisa Negara, yang pada saat itu pula kita masih amat bergantung pada penerimaan minyak dan gas bumi,” terang Hari.
Namun, seiring dengan terus menurunnya tingkat produksi minyak, di sisi lain produksi dan temuan cadangan gas bumi terus meningkat, serta kenaikan harga minyak mentah dunia yang mendorong peningkatan harga produknya, gas bumi yang relatif lebih murah lantas dilirik konsumen dalam negeri. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, industri manufaktur pun berkembang dan kebutuhan listrik semakin meningkat.
Tren pertumbuhan positif tersebut melahirkan permintaan gas baru yang harus dijawab dengan pemenuhan segera kebutuhan infrastruktur gas bumi yang terintegrasi, mengingat Indonesia yang merupakan Negara kepulauan dan jarak antara sumber gas dan konsumen yang terpisahkan oleh lautan luas.
“Melalui Nusantara Regas, FSRU Regas Satu telah berlabuh di Teluk Jakarta, Jawa Barat dan siap difungsikan. Dan hari ini pengapalan perdana LNG domestik untuk FSRU Jawa Barat tersebut diwujudkan dan patut dicatat sebagai sejarah dalam mencapai cita-cita kemandirian dan ketahanan energi nasional,” ungkapnya. (ank)
"Pengapalan LNG Bontang untuk domestik merupakan tonggak penting dan bersejarah bagi upaya bangsa Indonesia dalam membangun kemandirian dan ketahanan energinya," ucap Direktur Gas Pertamina, Hari Karyuliarto pada siaran persnya di Jakarta, Rabu (25/4/2012).
Dia juga menambahkan momentum ini akan menjadi pintu bagi kegemilangan industri LNG Tanah Air yang kedua, setelah pada dekade 70-an Indonesia berhasil menjadi pioneer bagi monetisasi gas bumi menjadi LNG untuk tujuan ekspor melalui dua fasilitas kilang LNG, yaitu di Bontang, Kalimantan Timur dan Arun, Nangroe Aceh Darussalam.
“Pada saat itu, harga minyak masih relatif rendah dan produksi minyak dalam negeri masih tinggi sehingga gas bumi belum menjadi prioritas pemanfaatannya di dalam negeri. Di sisi lain, penemuan gas di dua lokasi, yaitu di Kalimantan Timur dan juga Aceh begitu besar sehingga wajar ekspor LNG di lakukan karena disamping untuk keekonomian proyek, juga dapat mendatangkan devisa Negara, yang pada saat itu pula kita masih amat bergantung pada penerimaan minyak dan gas bumi,” terang Hari.
Namun, seiring dengan terus menurunnya tingkat produksi minyak, di sisi lain produksi dan temuan cadangan gas bumi terus meningkat, serta kenaikan harga minyak mentah dunia yang mendorong peningkatan harga produknya, gas bumi yang relatif lebih murah lantas dilirik konsumen dalam negeri. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, industri manufaktur pun berkembang dan kebutuhan listrik semakin meningkat.
Tren pertumbuhan positif tersebut melahirkan permintaan gas baru yang harus dijawab dengan pemenuhan segera kebutuhan infrastruktur gas bumi yang terintegrasi, mengingat Indonesia yang merupakan Negara kepulauan dan jarak antara sumber gas dan konsumen yang terpisahkan oleh lautan luas.
“Melalui Nusantara Regas, FSRU Regas Satu telah berlabuh di Teluk Jakarta, Jawa Barat dan siap difungsikan. Dan hari ini pengapalan perdana LNG domestik untuk FSRU Jawa Barat tersebut diwujudkan dan patut dicatat sebagai sejarah dalam mencapai cita-cita kemandirian dan ketahanan energi nasional,” ungkapnya. (ank)
()