BBM dibatasi, mobil UKM diganti pelat kuning
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) berencana untuk menganti pelat mobil para pengusaha UKM menjadi pelat kuning. Rencana tersebut seiring dengan gerakan pengendalian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang diundur karena belum matangnya konsep yang akan dijalankan.
"Kita mengusulkan kalau nanti kendaraan para pelaku UMKM itu dipindahkan ke pelat kuning. Jadi kalau ada yang misalnya tidak sesuai dengan aturan yang akan ditetapkan pemerintah, bisa tetap menggunakan premium," ujar Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan kepada Sindonews, di sela-sela acara Inacraft 2012, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (25/4/2012).
Rencana tersebut merupakan salah satu langkah kementerian untuk mengganti bentuk kompensasi. Namun, dia mengatakan rencana tersebut masih juga dalam tahap pembahasan. Konsep tersebut akan diimplikasikan jika aturan terkait dengan pengendalian BBM bersubsidi sudah diputuskan.
"Gambarannya sudah ada, tapi kan itu nomor dua. Yang penting aturannya pembatasan saja dulu. Sebenarnya kan itu tidak terlalu berefek terhadap pengusaha UKM," tegasnya.
Untuk mengenjot kontribusi UKM kedepannya, dia menyatakan akan lebih memfokuskan pada beberapa aspek yang dianggap sangat krusial.
"Yang penting pelatihan, kemampuan mereka harus kita tingkatkan, kemudian pendampingan juga, produktivitas juga itu intinya," tambah Syarif.
"Kita mengusulkan kalau nanti kendaraan para pelaku UMKM itu dipindahkan ke pelat kuning. Jadi kalau ada yang misalnya tidak sesuai dengan aturan yang akan ditetapkan pemerintah, bisa tetap menggunakan premium," ujar Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan kepada Sindonews, di sela-sela acara Inacraft 2012, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (25/4/2012).
Rencana tersebut merupakan salah satu langkah kementerian untuk mengganti bentuk kompensasi. Namun, dia mengatakan rencana tersebut masih juga dalam tahap pembahasan. Konsep tersebut akan diimplikasikan jika aturan terkait dengan pengendalian BBM bersubsidi sudah diputuskan.
"Gambarannya sudah ada, tapi kan itu nomor dua. Yang penting aturannya pembatasan saja dulu. Sebenarnya kan itu tidak terlalu berefek terhadap pengusaha UKM," tegasnya.
Untuk mengenjot kontribusi UKM kedepannya, dia menyatakan akan lebih memfokuskan pada beberapa aspek yang dianggap sangat krusial.
"Yang penting pelatihan, kemampuan mereka harus kita tingkatkan, kemudian pendampingan juga, produktivitas juga itu intinya," tambah Syarif.
()