Bank Mandiri kejar buka 20 cabang di luar negeri
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menargetkan akan membuka hingga 20 cabang di luar negeri. Untuk itu pihak Bank Mandiri berharap azas resiprokal segera diterapkan demi memuluskan langkah untuk membuka cabang di luar negeri.
"Harapannya resiprokal juga. Pengusaha Indonesia di luar negeri cukup banyak di Singapura, Hong Kong, Malaysia, China. Ada juga TKI, kenapa harus khawatir?" kata Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli usai paparan publik, Laporan Keuangan Triwulan I-2012, di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (25/4/2012).
Akibat belum berlakunya azas resiprokal hingga saat ini maka Bank Mandiri baru mempunyai tujuh kantor cabang di luar negeri. "Sementara tujuh cabang itu, pada 27 April akan grand launching di Shanghai," akunya.
Dirinya pun berharap azas resiprokal bisa diterapkan di beberapa negara yang memungkinkan Bank Mandiri melayani nasabah di luar negeri. Namun, untuk membuka cabang misalnya di China, ada beberapa persyaratan yang dirasakan cukup menyulitkan. "Kita hanya boleh menerima deposit dolar AS, tidak boleh reminbi. Kredit hanya boleh USD, tidak boleh reminbi. Ada pembatasan di sana," jelasnya.
Selain itu, Bank Mandiri juga tidak boleh masuk ke nasabah sektor retail. Di beberapa negara juga diberlakukan hal yang sama, misalnya di Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan China.
"Singapura contohnya, banyak orang Indonesia yang menetap di negara itu dan menjadi nasabah perbankan. Dan orang tersebut, ketika di Indonesia mempunyai rekening Bank Mandiri, maka sebaiknya di Singapura juga menggunakan Bank Mandiri. Akan lebih mudah. Kami tidak bisa, karena lisensinya tidak boleh ke retail, buka ATM di Shanghai saja susah," pungkasnya.
"Harapannya resiprokal juga. Pengusaha Indonesia di luar negeri cukup banyak di Singapura, Hong Kong, Malaysia, China. Ada juga TKI, kenapa harus khawatir?" kata Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli usai paparan publik, Laporan Keuangan Triwulan I-2012, di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (25/4/2012).
Akibat belum berlakunya azas resiprokal hingga saat ini maka Bank Mandiri baru mempunyai tujuh kantor cabang di luar negeri. "Sementara tujuh cabang itu, pada 27 April akan grand launching di Shanghai," akunya.
Dirinya pun berharap azas resiprokal bisa diterapkan di beberapa negara yang memungkinkan Bank Mandiri melayani nasabah di luar negeri. Namun, untuk membuka cabang misalnya di China, ada beberapa persyaratan yang dirasakan cukup menyulitkan. "Kita hanya boleh menerima deposit dolar AS, tidak boleh reminbi. Kredit hanya boleh USD, tidak boleh reminbi. Ada pembatasan di sana," jelasnya.
Selain itu, Bank Mandiri juga tidak boleh masuk ke nasabah sektor retail. Di beberapa negara juga diberlakukan hal yang sama, misalnya di Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan China.
"Singapura contohnya, banyak orang Indonesia yang menetap di negara itu dan menjadi nasabah perbankan. Dan orang tersebut, ketika di Indonesia mempunyai rekening Bank Mandiri, maka sebaiknya di Singapura juga menggunakan Bank Mandiri. Akan lebih mudah. Kami tidak bisa, karena lisensinya tidak boleh ke retail, buka ATM di Shanghai saja susah," pungkasnya.
()