Gresik harus cegah kelangkaan pupuk subsidi

Kamis, 26 April 2012 - 13:37 WIB
Gresik harus cegah kelangkaan pupuk subsidi
Gresik harus cegah kelangkaan pupuk subsidi
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik meminta supaya musim tanam bulan ini tidak terjadi kelangkaan pupuk subsidi. Jatah Gresik sebanyak 62.070 ton harus terpenuhi, karena ada produsen pupuk PT Petrokimia Gresik.

“Jangan sampai ada lagi berita petani Gresik kekurangan pupuk. Hal demikian ibarat ayam mati di lumbung padi,” ujar Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim saat membuka acara sosialisasi kebutuhan, penyaluran serta harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi sektor pertanian, Kamis (26/4/2012).

Menurutnya jatah petani Gresik pada musim tanam 2012, itu terdiri dari urea 27.400 ton, SP-36 10.270 ton, ZA 3.330 ton, NPK 15.040 ton dan pupuk organik sebanyak 6.030 ton. Dirinya juga menambahkan supaya tidak salah paham harus ada sosialisasi jaminan ketersediaan pupuk, hingga tidak sampai panik dan terjadi penimbunan.

“Agar tidak terjadi pelanggaran dalam distribusi pupuk bersubsidi di Gresik, kami berharap ada peningkatan koordinasi semua pihak mulai dari tim pengawas, pihak keamanan, SKPD terkait, camat, penyuluh pertanian, distributor dan masyarakat. Harus bersama-sama untuk mengantisipasi penjualan pupuk illegal dan penyelewengan pupuk bersubsidi,” ungkap M Qosim.

Sebelumnya memasuki musim tanam pada 2012 di Kabupaten Gresik, PT Petrokimia Gresik menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi di Jawa Timur. Petrokimia menyiapkan 182.989 ton pupuk bersubsidi untuk menghadapi musim tanam padi periode April-Mei 2012.

“Sehingga kami siap mengamankan pupuk bersubsidi pada musim tanam April-Mei 2012. Kami harapkan petani tidak erlu khawatir kesulitan mencari pupuk bersubsidi lagi,” ucapnya Sekretrais Perusahaan PT Petrokimia Gresik, Ilham Setiabudi beberapa waktu lalu.

Rincian pupuk tersebut berupa jenis urea sebanyak 7.224 ton, ZA dengan 48.168 ton, SP-36 sebanyak 20.323 ton, Phonska 86.032 ton dan Petroganik sebanyak 21.241 ton.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pertanian Gresik, Agus Joko Waluyo mengaku, dari sisi produksi panen awal musim tanam 2012 sukses. Hampir tidak ada laporan adanya serangan hama.

Menurutnya pada musim panen sampai pertengahan April 2012 berdasarkan salah satu demplot di Desa Raci Wetan telah menghasilkan 10,4 ton perhektar gabah kering panen (GKP). Setara bila dikonfersi menjadi gabag kering giling mendapat hasil sekitar 9 ton perhektar.

“Jumlah tersebut meningkat dari rata-rata produksi Gresik yang hanya 6,1 ton perhektar gabah kering giling (GKG). Hasil ini karena ada perlakuan khusus yakni dengan program budidaya sekolah lapang pengelolaan lapang terpadu (SL PTT). Makanya kami optimis Gresik surplus produksi sekitar 200.000 ton,” kata dia.

Hal itu, lanjut Agus, bisa dilihat dari produksi setahun yang mencapai 330.000 ton. Sedangkan konsumsi masyarakat Gresik sekitar 130.000 ton pertahun. Jumlah ini dalam perhitungan rata-rata 6,1 ton perhektar dengan luas areal tanaman padi di Gresik seluas 62.000 ha. "Kami berharap hasil panen di Gresik dapat mendekati hasil di desa Raciwetan Bungah, yang melebihi rata-rata,” pungkas dia. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7101 seconds (0.1#10.140)