Kuartal I, BRI bukukan laba bersih Rp4,22 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk pada kuartal 1 tahun ini, mencatat laba bersih sebesar Rp4,22 triliun. Angka tersebut meningkat 29,32 persen dibanding periode yang sama tahun 2011.
Dalam paparannya kredit masih tetap tumbuh di kuartal I/2012. Pinjaman kredit tumbuh sebesar 13,6 persen year on year (yoy) atau sebesar Rp249,16 triliun pada kuartal I/2011 naik menjadi Rp283,14 triliun pada kuartal I/2012. Kredit tersebut masih didominasi oleh pertumbuhan pada sektor mikro.
"Kontribusi pinjaman mikro pada komposisi seluruh pinjaman BRI mengalami peningkatan, dari 31,7 persen pada kuartal I/2011 menjadi 32,4 persen pada kuartal I/2012 atau dari Rp79,04 triliun pada kuartal I/2011 menjadi Rp91,78 triliun pada kuartal I/2012," ujar Direktur Utama BRI Sofyan Basir dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Jumat, (27/4/2012).
Kemudian untuk menjaga kualitas kredit, dia menuturkan bahwa BRI menjaga tingkat Non Performing Loan (NPL) pada kisaran 2,73 persen di kuartal I/2012. Angka itu menurun dibandingkan NPL pada kuartal 2011 sebesar 3,05 persen.
Selain itu pada sisi simpanan, juga terlihat membaik. Simpanan BRI mengalami peningkatan 16 persen yoy dari Rp290,58 triliun pada kuartal I/2011 menjadi Rp336,96 triliun pada kuartal II/2012.
"Hal ini didorong oleh peningkatan sumber dana murah yang berakibat pada penurunan COF dari 4,85 persen pada kuartal I/2011 ke 4,02 persen pada kuartal I/2012," jelasnya.
Sedangkat pada tingkat likuiditas, cukup terjaga dilihat dari rasio loan to deposit ratio (LDR) yang berada pada level 84,03 persen dan disertai penguatan CAR yang mencapai 17,36 persen. "BRI memiliki landasan yang kuat untuk tumbuh secara berkelanjutan di masa yang akan datang," pungkasnya. (ank)
Dalam paparannya kredit masih tetap tumbuh di kuartal I/2012. Pinjaman kredit tumbuh sebesar 13,6 persen year on year (yoy) atau sebesar Rp249,16 triliun pada kuartal I/2011 naik menjadi Rp283,14 triliun pada kuartal I/2012. Kredit tersebut masih didominasi oleh pertumbuhan pada sektor mikro.
"Kontribusi pinjaman mikro pada komposisi seluruh pinjaman BRI mengalami peningkatan, dari 31,7 persen pada kuartal I/2011 menjadi 32,4 persen pada kuartal I/2012 atau dari Rp79,04 triliun pada kuartal I/2011 menjadi Rp91,78 triliun pada kuartal I/2012," ujar Direktur Utama BRI Sofyan Basir dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Jumat, (27/4/2012).
Kemudian untuk menjaga kualitas kredit, dia menuturkan bahwa BRI menjaga tingkat Non Performing Loan (NPL) pada kisaran 2,73 persen di kuartal I/2012. Angka itu menurun dibandingkan NPL pada kuartal 2011 sebesar 3,05 persen.
Selain itu pada sisi simpanan, juga terlihat membaik. Simpanan BRI mengalami peningkatan 16 persen yoy dari Rp290,58 triliun pada kuartal I/2011 menjadi Rp336,96 triliun pada kuartal II/2012.
"Hal ini didorong oleh peningkatan sumber dana murah yang berakibat pada penurunan COF dari 4,85 persen pada kuartal I/2011 ke 4,02 persen pada kuartal I/2012," jelasnya.
Sedangkat pada tingkat likuiditas, cukup terjaga dilihat dari rasio loan to deposit ratio (LDR) yang berada pada level 84,03 persen dan disertai penguatan CAR yang mencapai 17,36 persen. "BRI memiliki landasan yang kuat untuk tumbuh secara berkelanjutan di masa yang akan datang," pungkasnya. (ank)
()