Ketika Bali kuasai Heidiland, Swiss

Sabtu, 28 April 2012 - 10:02 WIB
Ketika Bali kuasai Heidiland, Swiss
Ketika Bali kuasai Heidiland, Swiss
A A A
Sindonews.com - Indonesia, khususnya Bali, menguasai Swiss. Dari ujung timur (Saint Gallen) melipir ke barat (Jenewa) hingga ke selatan (Ticino), juga utara (Zurich dan Basel) bahkan tengah (Lucerne), di sepanjang jalan utama terlihat poster tentang Pulau Dewata.

Kendati papan reklamenya tak sebesar seperti di Jakarta, kehadiran Bali di Heidiland ini cukup mencolok mata. “Persiapannya sudah setahun lalu, baru musim semi ini pas waktunya,” tutur Diplomat KBRI Bern Oktavia Maludin ketika dihubungi harian Seputar Indonesia (SINDO).

Tak tanggung-tanggung, KBRI Bern bahkan menggandeng Globus, jaringan supermarket dan fashion store kelas atas di Swiss, untuk mempromosikan Bali di negeri ini. Globus menyediakan 15 gerainya di seluruh Swiss untuk memamerkan Bali. Toko megah itu merelakan salah satu lantainya dijejali produk Bali. Mulai dari pakaian, kerajinan tangan, makanan hingga sandal jepit. Urusan menenteramkan perut diserahkan ke Heinz von Holzen, orang Swiss yang mendalami kuliner Bali.

Urusan dekorasi rumah tangga dipercayakan kepada Andrea dan Nyoman yang membawa bendera kelasi internasionalnya, Balizen. Sementara urusan sandal jepit digawangi Ni Luh Djelantik. Sandal karya Ni Luh Djelantik ini sudah menjadi alas kaki model internasional Gisele Bundchen dan Julia Roberts. KBRI Bern memusatkan kegiatan promosi Bali ini di Globus Bern.Dua cabang Globus di ibu kota Swiss itu menggelar acara khusus. ”Dari tarian Bali hingga aneka kerajinan Pulau Dewata,”imbuh Oktavia.

Gema promosi tersebut, sejak sepekan ini,mulai terasa di Swiss.Globus,yang memiliki 15 cabang, secara khusus menerbitkan buletin internal yang menampilkan Bali. Brosur ini dikirim melalui pos ke pelanggan setianya di seluruh Swiss yang memiliki kemampuan finansial di atas rata-rata. Globus merupakan jaringan supermarket dan fashion store paling bergengsi di Swiss. Banderol harganya rata-rata di atas normal supermarket atau butik di Swiss pada umumnya.

Kualitas barangnya juga setara dengan harganya. Beberapa komunitas Indonesia di Swiss, yang lebih banyak membelanjakan uangnya di supermarket umum semacam Migros,Coop atau yang lebih murah meriah seperti Aldi, Denner atau Lidl, umumnya geleng-geleng kepala dengan harga produk Bali yang dipamerkan di Globus.Payung Bali dibanderol 249 franch Swiss (CHF) atau setara dengan Rp2,5 juta.

Bantal kecil untuk leyeh-leyeh di ruang tamu harus dibeli dengan merogoh kocek sebesar Rp500 ribu. ”Kalau mau bangkrut tapi gengsi, ya belanjalah di Globus,” kata salah seorang warga Indonesia. Globus yakin bisa menjual produk Bali itu mengingat kemakmuran masyarakat Swiss.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7802 seconds (0.1#10.140)