Triwulan II, ekonomi RI bakal sedikit tersendat

Sindonews.com - Bank Indonesia (BI) memprediksikan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2012 hanya mencapai 6,4 persen. Angka tersebut menurun dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan untuk triwulan I-2012 sebesar 6,5 persen.

Direktur, Grup Kebijakan Ekonomi Juda Agung penurunan sebesar 0,1 persen tersebut disebabkan dari sisi ekspor.

"Ekspor sedikit menurun, ke semua wilayah, di Eropa terutama. Kemudian di China, tapi itu màsih positif ya, China masih positif, di AS juga seperti itu. Tapi tidak signifikan ya, 6,5 persen jadi 6,4 persen, penurunannya juga tidak terlalu signifikan di ekspor," ujar Juda di Grand Royal Panghegar, Bandung, Sabtu (28/4/2012).

Akan tetapi walau dikatakan turun, Juda menegaskan pertumbuhan ekonomi masih dikategorikan positif.

"Ekspor barang tambang juga turun, tapi masih positif, hanya sedikit melemah. untuk 2012 kita melemah tapi tidak negatif,masih positif,"jelasnya.

Pertumbuhan ekspor melambat seiring dengan menurunnya prospek ekonomi global. Dimana harga komoditas internasional secara umum masih dalam trend menurun, kecuali harga minyak.

"Proyeksi kisaran pertumbuhan ekspor barang dan jasa di tahun 2012 antara 10,6 persen - 11,1 persen. Sedangkan untuk triwulan II berada di angka 10,1 persen, diproyeksikan memang lebih rendah dari triwulan I sebesar 10,2 persen," pungkasnya.