Maret, ekspor Sulsel turun 22,97%
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat kinerja ekspor Sulsel mengalami penurunan sebesar 22,97 persen pada Maret 2012. Realisasi ekspor Sulsel pada Februari 2012 mencapai USD104,66 juta menjadi USD80,62 juta pada Maret 2012.
“Penurunan itu dipengaruhi tingginya penurunan produksi enam komoditas utama Sulsel yakni nikel, kakao, kayu dan barang dari kayu, karet, buah-buahan serta olahan ikan dan daging,” ujar Kepala BPS Sulsel Bambang Pramono ketika melansir data tersebut di Kantornya, Selasa (01/05/12).
Sementara, secara year on year (yoy) penurunan ekspor Sulsel menyentuh angka 52,50 persen dengan realisasi pada Maret 2011 sebesar USD169,74 juta.
Jika ekspor Sulsel mengalami penurunan di enam komoditi, empat komoditi unggulan tetap mengalami peningkatan nilai ekspor yakni di kolompok ikan, udang dan kepiting, biji-bijian dan tanaman obat, garam, belerang, kapur dan semen serta olahan makanan hewan.
Selaras dengan menurunnya nilai ekspor, impor Sulsel juga mengalami penurunan sebesar 21,98 persen dibandingkan pada Februari tahun yang sama dengan nilai USD67,76 juta, sementara jika dibandingkan pada Maret 2011 nilai impor Sulsel turun hingga 47,64 persen.
Menurut Bambang, penurunan impor dikarenakan kebutuhan akan barang-barang dari negara-negara pemasok barang impor tidak begitu dibutuhkan. Lima negara yang menjadi pemasok utama kebutuhan seperti bahan bakar mineral, gandum dan mesin yakni Singapura, Australia, Korea Selatan, Thailand dan Jepang.
“Kelima negara itu memasok kebutuhan barang di Sulsel senilai USD62,97 juta atau 92,93 persen dari total barang impor yang masuk ke Sulsel,” terang Bambang. (bro)
()