Investasi asing di Sulsel minim

Rabu, 02 Mei 2012 - 19:00 WIB
Investasi asing di Sulsel minim
Investasi asing di Sulsel minim
A A A
Sindonews.com - Realisasi investasi asing (penanaman modal asing/PMA) di Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun 2010- kuartal I/2012 masih minim. Sepanjang tahun itu, Sulsel hanya membukukan USD946.85 juta total investasi asing dan berada di urutan ke-11 dari seluruh provinsi di Indonesia.

"Sulsel walau pertumbuhan ekonominya paling tinggi di Indonesia dengan mencatat 8,2 persen per tahun, namun masih tertinggal dari pulau Jawa soal penanaman modal asing," ucap Kepala Bidang Evaluasi Pendapatan Negara dari Badan Kebijakan Fiskal Wawan Juswanto ketika ditemui di Imperial Hotel Makassar, Rabu (2/5/2012).

Di urutan pertama pencatat PMA terbesar adalah DKI Jakarta dengan total investasi asing mencapai USD12,490.87 juta, disusul berturut-turut Jawa Barat USD6,630.01 juta, Banten USD4,271.69 juta, Jawa Timur USD3,326.13 juta sedangkan diposisi kelima, Kalimantan Timur dengan total investasi asing USD1,944.23 juta.

Secara umum, Wawan mengaku masalah korupsi dan regulasi masih menjadi penyebab utama berkurangnya investasi asing di negara ini. Namun demikian, Wawan berdasarkan data menyebutkan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN), Sulsel lumayan baik dengan menempati posisi ke-delapan. “PMDN Sulsel mencatat angka USD7,964.4 juta, walau dari 10 besar provinsi tetap dikuasai oleh pulau Jawa,” ujarnya.

Posisi PMDN tertinggi dipegang oleh Jawa Barat dengan total USD28,062.9 juta disusul Jawa Timur USD21,589.2 juta, DKI Jakarta USD16,900 juta, Kalimantan Timur USD16,747.7 juta dan di posisi kelima, Banten dengan membukukan total PMDN dari 2010- Kuartal I/2012 sebesar USD10,210.4 juta.

Melihat data tersebut, Sulsel dinilai cukup menjanjikan bagi pemodal dalam negeri untuk melakukan ekspansi di daerah ini. Hal ini selaras dengan makin banyaknya perusahaan nasional membuka cabang baru di Sulsel dari berbagai bidang usaha, mulai dari perhotelan hingga asuransi.

Wawan juga menegaskan, walau Sulsel masih minim investasi asing namun tetap mengalami pertumbuhan yang sehat serta menjanjikan bagi perusahaan asing.

Hal senada juga dikatakan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak (DJP) Wilayah Sulselbartra Eling Budi Prayitno, menurutnya total dana berputar di Sulsel mencapai Rp100 triliun. Dari total itu menurut dia, 80 persen di antaranya taat pajak sehingga tetap menjaga kestabilan perekonomian dengan ditambahnya sejumlah fasilitas umum bersumber dari pajak masyarakat. (ank)

()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4255 seconds (0.1#10.140)