Joglo kampoeng batik, pamerkan 38 batik nusantara

Jum'at, 04 Mei 2012 - 12:01 WIB
Joglo kampoeng batik, pamerkan 38 batik nusantara
Joglo kampoeng batik, pamerkan 38 batik nusantara
A A A
Sindonews.com - Ditengah gempuran mode-mode Fashion dari luar negeri tidak menggoyahkan Batik sebagai warisan leluhur agar masih tetap digemari masyarakat. Terbukti, sejumlah Usaha Kecil Menengah (UKM) Batik masih tetap tumbuh untuk mempertahankan Fashion asli milik bangsa ini.

Salah satunya adalah Joglo Kampoeng Batik dan Art yang berada di Area Golden City Mall, Jalan Abdul Wahab Samin, Surabaya. Di tempat tersebut sebanyak 38 Corak batik dari Jawa Timur dan sejumlah Daerah lainnya seperti Jawa Tengah, Jawa Barat Bali dan juga Nusa Tenggara Timur (NTT) dipamerkan.

Di Sentra Batik ini setidaknya ada 90 pelaku UKM batik yang terlibat dalam pemeran tersebut. Dari Jumlah itu, 80 Persen berasal dari Jatim dan sisanya dari Jateng seperti Banyumas, Cilacap, Solo, Sragen, Pekalongan, Bantul, Rembang dan Purwokerto. Kemudian, dari Jabar seperti Bandung, Sumedang, Cirebon dan Garut. Bahkan, ada juga UKM batik yang berasal dari Riau dan Jambi.

Menurut Manajer Joglo Kampoeng Batik and Art Herminiati Erwin, mayoritas batik di sentra ini adalah batik tulis. Untuk harga yang ditawarkan bervariasi. Dari Rp200 ribu hingga Rp12 Juta. Di sentra ini hanya 5 Persen yang menjual batik Cap atau Printing dengan harga antara Rp70 ribu hingga Rp200 ribu.

“Kami tidak membidik segmen pasar tertentu. Kami hanya berharap, tiap pengunjung datang ke gerai kami, ada sesuatu yang dibeli, jadi pulang tidak dengan tangan kosong," katanya, Jumat (4/5/2012).

Untuk target transaksi di sentra batik diharapkan mampu mencapai Rp100 Juta per bulan. Untuk menarik minat pengunjung, Joglo Kampoeng Batik dan Art memamerkan sejumlah lembaran batik yang berusia 50 hingga 250 tahun. Batik yang sudah berusia tua itu semuanya berasal dari Jatim, seperti dari Madura dan Tuban. Tak hanya itu, karang taruna juga diberi kesempatan untuk memamerkan produk unggulannya di gerai ini.

Konsep yang diusung di sentra batik ini berbeda dengan pameran yang ada. Diantaranya, pengunjung dapat melihat langsung proses membatik dari tangan-tangan handal yang membuat produk batik berkelas. Selain itu, pengunjung juga dapat mencicipi kuliner tradisional buatan pelaku UKM. Seperti Minuman tradisional Sinom.

“Kami ingin Joglo Kampoeng Batik and Art tidak hanya menjadi tempat untuk belanja batik, tapi juga tempat untuk belajar dan rekreasi yang kental dengan nuansa Indonesia,” tukasnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4949 seconds (0.1#10.140)