Summarecon raih kredit Rp530 M

Selasa, 08 Mei 2012 - 10:31 WIB
Summarecon raih kredit Rp530 M
Summarecon raih kredit Rp530 M
A A A


Sindonews.com
- PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) memperoleh pinjaman Rp530 miliar dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Pinjaman tersebut akan dipergunakan membiayai pembangunan Summarecon Mal Bekasi. Kredit tersebut bersifat non-revolving dan memiliki jangka waktu delapan tahun.

Presiden Direktur SMRA Johanes Mardzuki mengatakan, pinjaman itu setara dengan sekitar 80 persen dari total investasi untuk pembangunan pusat perbelanjaan yang akan dibangun di kota mandiri Summarecon Bekasi di Bekasi Barat. “Bunganya satu digit lah,” kata dia saat dihubungi SINDO, Senin 7 Mei 2012.

Dia menjelaskan, Summarecon Mal Bekasi ditargetkan bisa selesai pada akhir 2013 dan memiliki luas sekitar 80.000 m2. Perseroan akan memulai memasarkan dalam waktu dekat ini dan target tenantnya diutamakan yang telah menyewa di mal yang dikembangkan perseroan di Serpong dan Kelapa Gading.

Per Desember 2011, lanjut Johanes, perseroan memiliki utang dari perbankan dari obligasi jatuh tempo Rp1,1 triliun. Utang jatuh tempo pada tahun ini tidak terlalu signifikan namun tahun depan perseroan memiliki kewajiban obligasi jatuh tempo Rp300 miliar.

Johanes mengatakan, tahun ini perseroan menargetkan marketing sales sebesar Rp3,5 triliun. Angka tersebut akan diperoleh dari tiga proyek yang sedang dan akan dikembangkan perseroan pada kawasan hunian Summarecon Bekasi dan Summarecon Serpong.

“Belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp1,3 triliun untuk mengembangkan sejumlah proyek di Bekasi dan Serpong,” kata dia. Sementara, Pefindo menaikkan peringkat SMRA menjadi idA+ dari idA.

Menurut analis Pefindo Vonny Widjaja & Rachmadi Kurniawan, kenaikan peringkat terutama disebabkan oleh perbaikan rasio proteksi arus kas perseroan. “Serta posisi SMRA yang semakin kuat di bisnis properti,” ujarnya dalam risetnya.

Namun, peringkat dibatasi oleh adanya persaingan yang ketat di area Serpong dan karakteristik industri properti yang sensitif terhadap perubahan makro ekonomi. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5150 seconds (0.1#10.140)