Pemerintah siapkan mobil Hibrida
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah menargetkan penggunaan mobil hibrida bisa segera direalisasikan tahun depan. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, kebutuhan penggunaan mobil hibrida sangat mendesak sebagai kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan.
”Mobil hibrida tentu sangat hemat dan perbandingannya bisa 1:30 dengan mobil biasa. Tetapi, harganya masih 35% lebih mahal dari mobil nonhibrida karena bahan bakarnya itu dikombinasikan antara bahan bakar minyak (BBM) dan listrik,” ungkap MS Hidayat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 8 Mei 2012.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemarin siang melihat dua mobil hibrida milik Astra. Kedua mobil yang dipamerkan di halaman tengah Kompleks Istana Kepresidenan itu adalah Toyota Camry berwarna hitam dan Toyota Prius berwarna putih.
Saat presentasi kedua mobil hemat energi asal Jepang itu, Presiden didampingi Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Mobil hibrida itu dipresentasikan langsung oleh Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan. Hidayat mengatakan, tahun depan penggunaan mobil hibrida diharapkan bisa segera diproduksi di dalam negeri dengan lokalisasi 80–90%. Produksi mobil hibrida di dalam negeri ini juga akan membantu pemerintah untuk mengurangi pengangguran.
Penggunaan mobil hibrida di Indonesia, menurutnya, tidak bisa disamakan dengan Malaysia yang sudah menggunakan terlebih dahulu dan baru mendirikan pabriknya pada 2014.
”Saya bilang bisa nggak you tahun ini bikin, baru kita atur tax insentive dan lainnya. Mereka mendapat kompensasi kalau proses produksi dan tenaga kerja, tenaga ahli, dan komponen production semua di sini. Mereka (Astra) menyanggupi semua itu,” tandas mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini.
Untuk itu, lanjut Hidayat, akhir tahun ini PT Astra harus mendapat persetujuan prinsipalnya untuk melakukan produksi mobil hibrida di Indonesia. ”Kalau dia produksi di sini, ya tentu harus dikasih tax allowance sedemikian rupa sehingga harga mobil hibrida tidak terlalu tinggi disparitasnya dengan nonhibrida,” katanya.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan,pemerintah akan memikirkan efektivitas penggunaan mobil hibrida sebagai mobil dinas. ”Penggunaan mobil hibrida lebih hemat,tetapi tidak eksklusif produksi Astra saja. Merek apa pun yang menggunakan hibrida tentu akan kita gunakan,” ucapnya.
Presiden Direktur PT TAM Johnny Darmawan mengatakan, Presiden SBY telah meminta kepada pihaknya agar mobil hibrida bisa dipasarkan dengan harga yang sama dengan nonhibrida. Dengan harga yang sama, permintaan mobil hibrida akan lebih tinggi dari mobil biasa. ”Semua usulan itu kita akan bicarakan. Positifnya, sudah ada respons dari mobil hibrida,” tandasnya. (bro)
()