Ekspor melemah, dorong investasi
A
A
A
Sindonews.com - Investasi harus terus didorong untuk menyokong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi pada kuartal II tahun ini. Kinerja ekspor yang selama ini menjadi salah satu motor pertumbuhan diyakini belum bisa optimal.
Kepala ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti mengatakan, pertumbuhan investasi pada triwulan mendatang harus semakin dioptimalkan karena Indonesia sulit mengandalkan sektor lain di luar investasi. Menurut dia, kinerja ekspor sulit digenjot pertumbuhannya sebagai dampak resesi global.
Selama negara-negara tujuan ekspor belum pulih perekonomiannya, maka masih sulit bagi Indonesia mendongkrak penerimaan dari sektor tersebut. Daya beli konsumsi juga diyakini akan menurun pada triwulan II. Destry menjelaskan, sektor investasi yang kemungkinan masih bisa tumbuh tinggi pada kuartal II di antaranya manufaktur terutama industri automotif, ritel, telekomunikasi, dan transportasi.
Ada beberapa prinsipal seperti di Jepang dan China yang mau membuat pabrik dengan basis di Indonesia. “Sektor transportasi dan telekomunikasi juga masih menarik karena konsumsi domestiknya yang baik,” katanya kepada SINDO, Selasa 8 Mei 2012.
Pernyataan Destry merespons pertumbuhan ekonomi Indonesia selama triwulan I/2012 yang hanya mencapai 6,3 persen, lebih rendah dari harapan pemerintah sebesar 6,5 persen.
Badan Pusat Statistik mencatat, kinerja pertumbuhan ekonomi tersebut dipengaruhi oleh kinerja ekspor yang sumbangannya mulai menipis. Kondisi tersebut disebabkan perlambatan ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan I masih didorong daya beli masyarakat yang sangat tinggi.
Dari semua sektor, konsumsi rumah tangga menjadi motor utama pertumbuhan dengan memberikan sumbangan 2,8 persen dari total pertumbuhan 6,3 persen, disusul pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi 2,3 persen, konsumsi pemerintah 0,4 persen serta net ekspor (ekspor dikurangi impor) 0,7 persen. Senada dengan Destry, pengamat ekonomi dari Unika Atma Jaya A Prasetyantoko mengatakan, kinerja investasi mesti diperbaiki untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada triwulan II.
Prasetyantoko meyakini, Indonesia masih menarik bagi investor sehingga mereka akan datang untuk menanamkan modal. “Sangat mungkin didorong (pertumbuhan ekonomi) dengan misalnya percepatan program infrastruktur dan program pilihan,” tuturnya.
Prasetyantoko juga menilai, konsumsi pemerintah perlu diperbaiki untuk semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Salah satu caranya adalah dengan mengoptimalkan pemberlakuan revisi Peraturan Pemerintah (PP) No 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa serta Peraturan Presiden tentang pembebasan lahan yang akan segera keluar.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo memastikan konsumsi pemerintah pada kuartal II akan semakin tinggi karena didorong pencairan anggaran yang lebih baik. Pemerintah juga akan memberikan stimulus untuk mendukung perbaikan infrastruktur sehingga membantu pertumbuhan sektor lain seperti investasi.
Sementara, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan,melemahnya kinerja ekspor triwulan I/2012 disebabkan melemahnya permintaan ekspor dunia. (bro)
()