3 bank BUMN kucuri KRAS pinjaman USD250 juta
A
A
A
Sindonews.com – Tiga Bank BUMN yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memberikan kredit sindikasi senilai USD250 juta kepada PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).
Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk membiayai proyek pembangunan pabrik Blast Furnace dengan kapasitas produksi 1,2 juta ton hot metal per tahun.Dalam kredit sindikasi ini, Bank Mandiri bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arranger bersama dengan BNI dan BRI untuk pembiayaan sindikasi dalam dua tranche.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Fransisca Nelwan Mok mengatakan, dalam kredit sindikasi ini, pinjaman yang disalurkan Bank Mandiri terdiri atas kredit komersial tranche A yang berjangka waktu enam tahun senilai ekuivalen USD100 juta termasuk sublimit fasilitas L/C USD50 juta, serta pinjaman siaga (standby loan) tranche B berjangka waktu delapan tahun senilai ekuivalen USD200 juta.
“Dukungan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi besi baja Krakatau Steel dalam memenuhi kebutuhan pasar, terutama kebutuhan domestik untuk mendukung percepatan penyediaan infrastruktur di Indonesia,” kata dia seusai Signing Perjanjian Fasilitas Kredit Sindikasi sebesar USD250 juta kepada PT Krakatau Steel dari BNI, BRI, Mandiri, dan HSBC di Jakarta kemarin. Hingga Maret 2012 pembiayaan perseroan di sektor manufaktur (pengolahan) bahan logam telah mencapai Rp6.57 triliun, tumbuh 23% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,34 triliun.
Secara keseluruhan, portofolio kredit Mandiri ke sektor manufaktur pada kuartal I/2012 mencapai Rp64,6 triliun atau tumbuh 18,1 persen dari kuartal I/2011, sebesar Rp54,7 triliun. Selain Mandiri,dalam sindikasi ini BNI memberikan fasilitas pembiayaan senilai USD100 juta yang terdiri dari tranche A sebesar ekuivalen USD100 juta dengan sublimit fasilitas L/C sebesar ekuivalen USD 50 juta.
Adapun BRI sebesar ekuivalen USD50 Juta. Direktur Business Banking BNI Krishna Suparto mengatakan, tahun ini BNI siap mengucurkan kredit Rp3-4 triliun di segmen korporasi melalui mekanisme sindikasi kredit.
Menurut dia, sindikasi kredit akan disalurkan ke beberapa proyek dengan nilai besar seperti proyek-proyek infrastruktur, dan industri-industri hulu penghasil bahan baku. Khusus untuk Krakatau Steel Group, dengan ditandatangani kredit untuk proyek pembangunan pabrik Blast Furnace Complex, hingga saat ini BNI telah menyalurkan fasilitas kredit pembiayaan kepada Krakatau Steel Group sebesar Rp6,1 triliun.
Direktur Utama Krakatau Steel Fazwar Bujang mengatakan, perseroan telah menerima letter of intent dari ECA dan komitmen mereka bisa keluarkan pinjaman pada November.
“Total pendanaan kan butuh kita bulatkan saja USD530 juta. Ini pendanaan ada juga dari hasil IPO kita,”katanya.
Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk membiayai proyek pembangunan pabrik Blast Furnace dengan kapasitas produksi 1,2 juta ton hot metal per tahun.Dalam kredit sindikasi ini, Bank Mandiri bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arranger bersama dengan BNI dan BRI untuk pembiayaan sindikasi dalam dua tranche.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Fransisca Nelwan Mok mengatakan, dalam kredit sindikasi ini, pinjaman yang disalurkan Bank Mandiri terdiri atas kredit komersial tranche A yang berjangka waktu enam tahun senilai ekuivalen USD100 juta termasuk sublimit fasilitas L/C USD50 juta, serta pinjaman siaga (standby loan) tranche B berjangka waktu delapan tahun senilai ekuivalen USD200 juta.
“Dukungan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi besi baja Krakatau Steel dalam memenuhi kebutuhan pasar, terutama kebutuhan domestik untuk mendukung percepatan penyediaan infrastruktur di Indonesia,” kata dia seusai Signing Perjanjian Fasilitas Kredit Sindikasi sebesar USD250 juta kepada PT Krakatau Steel dari BNI, BRI, Mandiri, dan HSBC di Jakarta kemarin. Hingga Maret 2012 pembiayaan perseroan di sektor manufaktur (pengolahan) bahan logam telah mencapai Rp6.57 triliun, tumbuh 23% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,34 triliun.
Secara keseluruhan, portofolio kredit Mandiri ke sektor manufaktur pada kuartal I/2012 mencapai Rp64,6 triliun atau tumbuh 18,1 persen dari kuartal I/2011, sebesar Rp54,7 triliun. Selain Mandiri,dalam sindikasi ini BNI memberikan fasilitas pembiayaan senilai USD100 juta yang terdiri dari tranche A sebesar ekuivalen USD100 juta dengan sublimit fasilitas L/C sebesar ekuivalen USD 50 juta.
Adapun BRI sebesar ekuivalen USD50 Juta. Direktur Business Banking BNI Krishna Suparto mengatakan, tahun ini BNI siap mengucurkan kredit Rp3-4 triliun di segmen korporasi melalui mekanisme sindikasi kredit.
Menurut dia, sindikasi kredit akan disalurkan ke beberapa proyek dengan nilai besar seperti proyek-proyek infrastruktur, dan industri-industri hulu penghasil bahan baku. Khusus untuk Krakatau Steel Group, dengan ditandatangani kredit untuk proyek pembangunan pabrik Blast Furnace Complex, hingga saat ini BNI telah menyalurkan fasilitas kredit pembiayaan kepada Krakatau Steel Group sebesar Rp6,1 triliun.
Direktur Utama Krakatau Steel Fazwar Bujang mengatakan, perseroan telah menerima letter of intent dari ECA dan komitmen mereka bisa keluarkan pinjaman pada November.
“Total pendanaan kan butuh kita bulatkan saja USD530 juta. Ini pendanaan ada juga dari hasil IPO kita,”katanya.
()