Purwakarta butuh 8.800 tenaga kerja

Sabtu, 19 Mei 2012 - 12:02 WIB
Purwakarta butuh 8.800...
Purwakarta butuh 8.800 tenaga kerja
A A A
Sindonews.com - Industri di kawasan Kota Bukit Indah (KBI) membutuhkan sekitar 8.800 tenaga kerja. Kondisi itu membuat siswa lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) tahun ini memiliki peluang cukup besar menjadi tenaga produktif.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) menilai, lulusan SMK di Kabupaten Purwakarta tahun ini akan diserap 100 persen oleh dunia kerja industri di kawasan KBI. Bahkan, kebutuhan tenaga kerja tersebut masih terlalu besar dibanding jumlah lulusan yang ada. Kondisi tersebut memberi peluang cukup besar terhadap siswa yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi (PT).

Kabid Pendidikan Menengah Disdikpora Kabupaten Purwakarta Jainnurizal menyebutkan, total lulusan SMK, jika semuanya lulus ujian nasional (UN) sebanyak 3.987 siswa, sedangkan kebutuhan industri mencapai 8.800 tenaga kerja. Dengan begitu masih tersisa lowongan cukup besar.

”Jika saja kekurangan itu diisi oleh lulusan SMA, maka masih ada sisa lowongan yang belum terisi. Angka kebutuhan 8.800 tenaga ini berdasarkan informasi dari kegiatan job fair beberapa waktu lalu, serta adanya permintaan dari pengusaha,” kata Jainnurizal, kemarin.

Adanya peluang itu membuat dunia pendidikan dituntut untuk menyiapkan sumber daya manusia berupa lulusan yang berkualitas. Lulusan seperti ini tidak hanya berlaku bagi SMK, juga SMA dan MA.

Sebab, lulusan SMA atau MA yang melanjutkan ke perguruan tinggi, rata-rata hanya 60 persen, selebihnya terjun ke dunia kerja. Dengan begitu, ke depan kebijakan yang harus ditempuh adalah dengan memberikan kompetensi tambahan bagi siswa SMA atau MA. Artinya mempersiapkan mereka yang tidak mampu melanjutkan ke perguruan tinggi dengan terjun ke dunia industri atau wiraswasta.

Terkait animo siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi, Jainnurizal menjelaskan, angka 60 persen termasuk tinggi. Apalagi, saat ini terdapat program bidik misi, yakni beasiswa yang disediakan oleh perguruan tinggi negeri bagi lulusan berprestasi serta dari kalangan kurang mampu. Berbeda dengan lulusan SMK yang hanya 10 persen melanjutkan ke pendidikan selanjutnya.

Sebab, siswa yang sudah memiliki keahlian itu lebih diorientasikan kepada dunia kerja atau wiraswasta. Sementara itu, untuk UN, sampai hari ini Disdikpora belum mendapat laporan mengenai kelulusan siswa. Namun berdasarkan informasi tak resmi, tingkat kelulusan UN untuk Kabupaten Purwakarta termasuk baik. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0466 seconds (0.1#10.140)