Facebook IPO, Zuckerberg catat kekayaan Rp176 T
A
A
A
Sindonews.com – Aksi korporasi Facebook dengan menjual sahamnya ke publik mengerek jumlah kekayaan sang pendiri dan CEO mereka, Mark Zuckerberg.
Pascapenawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), Jumat 18 Mei waktu setempat atau dini hari kemarin, Zuckerberg kini menjadi orang terkaya di dunia ke-29, mengalahkan pendiri Google Larry Page dan Sergei Brin di urutan ke-30 dan 31 menurut versi Bloomberg Billionaire Index.
Mengutip Los Angeles Times, dengan harga saham USD38 (Rp350 ribu) saat IPO, Zuckerberg kini memiliki kekayaan USD19,1 miliar (Rp176 triliun). Ini berkat tambahan dari penjualan saham pribadinya sebanyak 30,2 juta saham senilai USD1,15 miliar atau Rp10,6 triliun.
Sebagai perbandingan, Larry Page memiliki kekayaan USD19 miliar (Rp175 triliun) dan Sergei Brin sebanyak USD18,9 miliar (Rp174 triliun). Aksi korporasi Facebook ini semakin mengukuhkan pria yang baru saja berulang tahun ke-28 itu sebagai salah satu orang terkaya di dunia sejak namanya masuk daftar Forbes pada 2008 silam.
Selain itu, kendati melepas sebagian sahamnya, Zuckerberg masih memiliki 31 persen sahamnya di situs jejaring sosial terbesar di dunia itu. Di samping Zuckerberg, orang-orang dekat Facebook yang berinvestasi di awal-awal situs pertemanan itu didirikan juga mendapatkan “berkah” dari IPO.
Sebut saja seperti Dustin Moskovitz, co-founder Facebook, yang kini kekayaannya mencapai USD5,1 miliar (Rp47 triliun) dari 8,5 persen kepemilikan sahamnya. Pendiri lainnya,Eduardo Saverin,juga masuk daftar orang terkaya karena lima persen sahamnya bernilai USD5,2 miliar (Rp48 triliun).
Selain melambungkan kekayaan para pendirinya, IPO Facebook juga menjadi momen penting bagi vokalis kelompok musik U2, Bono. Bagaimana tidak, Bono adalah pemilik 2,3 persen saham Facebookyang dibelinya jauh sebelum IPO. Saat itu dia bersama rekan bisnisnya melalui Elevation Partner membeli saham Facebook senilai USD90 juta.
“Kini, pasca-IPO dengan harga USD38, porsi saham sebanyak 2,3 persen tersebut bernilai USD1,5 miliar (Rp14 triliun),”tulis situs hiburan Inggris MNE yang dikutip MTV.com, kemarin.
Nama-nama lain yang pundi-pundi kekayaannya diperkirakan melonjak adalah Sean Parker sebesar USD2,65 miliar, Peter Thiel USD1,1 miliar, dan Edward Zuckerberg USD76 juta. Thiel yang merupakan pendiri PayPal adalah investor awal Facebook yang saat didirikan Zuckerberg berinvestasi USD500 ribu pada 2004 silam.
Adapun Parler adalah presiden Facebook pertama yang diberi saham oleh para pendirinya sebanyak 70 juta saham. IPO Facebookberjalan tidak sesuai dengan harapan para investor. Saham Facebook yang saat dibuka sempat melonjak hingga USD45 dari harga awal USD38 ditutup melemah di level USD38,23.
Meski demikian, IPO Facebook tetap menjadi yang terbesar ketiga dalam sejarah AS karena berhasil mendorong nilai perusahaan menjadi USD104 miliar. Apalagi mengingat usia Facebook yang baru berjalan delapan tahun. Hasil yang kurang menggembirakan tersebut menjadi pukulan telak bagi Morgan Stanley yang menjadi lead underwriter IPO Facebook.
Menurut sejumlah sumber, Morgan Stanley membeli sendiri saham Facebook di pasar agar dapat menahan harga di kisaran USD38. Banyak pelaku pasar yang memperkirakan saham tetap akan berada di bawah tekanan pekan depan. Go public-nya Facebook tersebut juga sempat mencoreng reputasi bursa saham Nasdaq karena terjadi penundaan perdagangan akibat membeludaknya volume pesanan saham Facebook.
Otoritas pasar modal AS, Security and Exchange Commission (SEC), menyatakan akan mengkaji insiden tersebut. Para analis menilai Facebook menawarkan harga yang terlalu tinggi pada IPO tersebut.
”Underwriter-nya serakah dengan alasan demi kepentingan pemegang saham dan memasang harga cukup tinggi sampai mereka sendiri tak mendapat banyak dari gebrakan di hari pertama ini,”ujar Bill Smead,kepala investasi Smead Capital Management dikutip dari Reuterskemarin. Kalangan yang skeptis terhadap Facebook selama ini berpendapat bahwa penilaian lebih dari USD100 miliar terlalu tinggi untuk sebuah perusahaan dengan laba USD1 miliar dan pendapatan USD3,7 miliar pada tahun lalu itu.
Valuasi harga Facebook tersebut setara dengan Amazon.com Inc dan melebihi valuasi harga untuk Hewlett-Packard Co dan Dell Inc jika digabungkan. Kekhawatiran tentang potensi pendapatan Facebook dipicu pengumuman produsen kendaraan General Motors yang awal pekaninimenyatakantidaklagi memasang iklan berbayar di Facebook.
“Anda tidak perlu lebih dari pensil kecil dan serbet untuk melakukan valuasi pada ini (IPO Facebook),” kata Dave Rolfe, manajer investasi pada River Park Wedgewood Fund.
Pascapenawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), Jumat 18 Mei waktu setempat atau dini hari kemarin, Zuckerberg kini menjadi orang terkaya di dunia ke-29, mengalahkan pendiri Google Larry Page dan Sergei Brin di urutan ke-30 dan 31 menurut versi Bloomberg Billionaire Index.
Mengutip Los Angeles Times, dengan harga saham USD38 (Rp350 ribu) saat IPO, Zuckerberg kini memiliki kekayaan USD19,1 miliar (Rp176 triliun). Ini berkat tambahan dari penjualan saham pribadinya sebanyak 30,2 juta saham senilai USD1,15 miliar atau Rp10,6 triliun.
Sebagai perbandingan, Larry Page memiliki kekayaan USD19 miliar (Rp175 triliun) dan Sergei Brin sebanyak USD18,9 miliar (Rp174 triliun). Aksi korporasi Facebook ini semakin mengukuhkan pria yang baru saja berulang tahun ke-28 itu sebagai salah satu orang terkaya di dunia sejak namanya masuk daftar Forbes pada 2008 silam.
Selain itu, kendati melepas sebagian sahamnya, Zuckerberg masih memiliki 31 persen sahamnya di situs jejaring sosial terbesar di dunia itu. Di samping Zuckerberg, orang-orang dekat Facebook yang berinvestasi di awal-awal situs pertemanan itu didirikan juga mendapatkan “berkah” dari IPO.
Sebut saja seperti Dustin Moskovitz, co-founder Facebook, yang kini kekayaannya mencapai USD5,1 miliar (Rp47 triliun) dari 8,5 persen kepemilikan sahamnya. Pendiri lainnya,Eduardo Saverin,juga masuk daftar orang terkaya karena lima persen sahamnya bernilai USD5,2 miliar (Rp48 triliun).
Selain melambungkan kekayaan para pendirinya, IPO Facebook juga menjadi momen penting bagi vokalis kelompok musik U2, Bono. Bagaimana tidak, Bono adalah pemilik 2,3 persen saham Facebookyang dibelinya jauh sebelum IPO. Saat itu dia bersama rekan bisnisnya melalui Elevation Partner membeli saham Facebook senilai USD90 juta.
“Kini, pasca-IPO dengan harga USD38, porsi saham sebanyak 2,3 persen tersebut bernilai USD1,5 miliar (Rp14 triliun),”tulis situs hiburan Inggris MNE yang dikutip MTV.com, kemarin.
Nama-nama lain yang pundi-pundi kekayaannya diperkirakan melonjak adalah Sean Parker sebesar USD2,65 miliar, Peter Thiel USD1,1 miliar, dan Edward Zuckerberg USD76 juta. Thiel yang merupakan pendiri PayPal adalah investor awal Facebook yang saat didirikan Zuckerberg berinvestasi USD500 ribu pada 2004 silam.
Adapun Parler adalah presiden Facebook pertama yang diberi saham oleh para pendirinya sebanyak 70 juta saham. IPO Facebookberjalan tidak sesuai dengan harapan para investor. Saham Facebook yang saat dibuka sempat melonjak hingga USD45 dari harga awal USD38 ditutup melemah di level USD38,23.
Meski demikian, IPO Facebook tetap menjadi yang terbesar ketiga dalam sejarah AS karena berhasil mendorong nilai perusahaan menjadi USD104 miliar. Apalagi mengingat usia Facebook yang baru berjalan delapan tahun. Hasil yang kurang menggembirakan tersebut menjadi pukulan telak bagi Morgan Stanley yang menjadi lead underwriter IPO Facebook.
Menurut sejumlah sumber, Morgan Stanley membeli sendiri saham Facebook di pasar agar dapat menahan harga di kisaran USD38. Banyak pelaku pasar yang memperkirakan saham tetap akan berada di bawah tekanan pekan depan. Go public-nya Facebook tersebut juga sempat mencoreng reputasi bursa saham Nasdaq karena terjadi penundaan perdagangan akibat membeludaknya volume pesanan saham Facebook.
Otoritas pasar modal AS, Security and Exchange Commission (SEC), menyatakan akan mengkaji insiden tersebut. Para analis menilai Facebook menawarkan harga yang terlalu tinggi pada IPO tersebut.
”Underwriter-nya serakah dengan alasan demi kepentingan pemegang saham dan memasang harga cukup tinggi sampai mereka sendiri tak mendapat banyak dari gebrakan di hari pertama ini,”ujar Bill Smead,kepala investasi Smead Capital Management dikutip dari Reuterskemarin. Kalangan yang skeptis terhadap Facebook selama ini berpendapat bahwa penilaian lebih dari USD100 miliar terlalu tinggi untuk sebuah perusahaan dengan laba USD1 miliar dan pendapatan USD3,7 miliar pada tahun lalu itu.
Valuasi harga Facebook tersebut setara dengan Amazon.com Inc dan melebihi valuasi harga untuk Hewlett-Packard Co dan Dell Inc jika digabungkan. Kekhawatiran tentang potensi pendapatan Facebook dipicu pengumuman produsen kendaraan General Motors yang awal pekaninimenyatakantidaklagi memasang iklan berbayar di Facebook.
“Anda tidak perlu lebih dari pensil kecil dan serbet untuk melakukan valuasi pada ini (IPO Facebook),” kata Dave Rolfe, manajer investasi pada River Park Wedgewood Fund.
()