Mengatur investasi pendidikan anak

Senin, 21 Mei 2012 - 10:16 WIB
Mengatur investasi pendidikan...
Mengatur investasi pendidikan anak
A A A
Sindonews.com - Tidak ada yang bisa memprediksi bagaimana kondisi keuangan seseorang di masa mendatang, terus berlanjut atau malah terjebak karena krisis. Dalam keluarga, harus pintar-pintar merencanakan keuangan, terlebih membagi hasil pendapatan untuk pendidikan anak.

Biaya pendidikan di Indonesia merupakan investasi yang mahal. Maka, diperlukan manajemen keuangan yang terukur. Jika ingin menyiapkan pendidikan anak, perencanaan keuangan hendaknya dilakukan sejak dini. Dana pendidikan bisa mulai disiapkan sejak anak lahir dengan menyisihkan sebagian pendapatan rutin keluarga setiap bulan atau pada waktu tertentu secara rutin.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (Apprindo) Nanan Ginanjar mengatakan, sebaiknya sejak lahir seseorang sudah memiliki asuransi, terlebih asuransi pendidikan bagi si buah hati. Orang tua mestinya bisa berhitung berapa kebutuhan seharihari dan berapa pendapatan yang bisa disisakan untuk investasi pendidikan anak.

“Dengan melakukan antisipasi sejak dini, risiko keuangan yang dihadapi relatif kecil.Tujuannya untuk biaya pendidikan yang besar. Selain itu, dana investasi dan proteksi yang dibutuhkan bisa dijangkau,”kata Nanan kepada Seputar Indonesia (SINDO).

Biaya pendidikan merupakan kebutuhan penting dalam sebuah keluarga. Sering kali biaya pendidikan melonjak tak terduga seiring dengan naiknya harga-harga kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap musim kenaikan kelas misalnya, mulai harga buku, seragam,sepatu,dan yang paling terlihat biaya iuran wajib sekolah selalu naik. Selanjutnya dia mengatakan, untuk menyiapkan dana pendidikan tersebut, langkah pertama yang harus diperhitungkan adalah perkiraan besarnya biaya pendidikan masa datang.

Karena biaya ini dapat dihitung dengan mencari informasi biaya pendidikan untuk sekolah yang diinginkan. Menurut Konsultan Asuransi Frans Wiyono, memiliki asuransi pendidikan sejak dini merupakan kebutuhan yang signifikan bagi semua orang. Sebab, perhitungan kondisi keuangan dalam rumah tangga, terutama biaya pendidikan anak, sering tidak menentu.

“Asuransi pendidikan itu merupakan salah satu asuransi penting yang seharusnya dimiliki masyarakat. Dengan mempunyai polis pendidikan, seseorang tidak perlu khawatir lagi dengan biaya pendidikan yang tidak menentu,” ungkap Frans kepada SINDO.

Salah satu faktor yang menyebabkan pentingnya asuransi pendidikan, kata Frans, karena jenis asuransi ini merupakan suatu bentuk investasi yang tepat dan bermanfaat. Apalagi premi yang diterapkan perusahaan asuransi biasanya tidak terlalu tinggi jika dilakukan sejak anak berusia dini. Menurut pakar investasi Roy Sembel, dalam program dana pendidikan, perusahaan asuransi biasanya memberikan jaminan minimum imbal hasil– sekitar lima persen–yang akan diberikan.

Perhitungan dana yang akan diberikan secara bertahap disesuaikan dengan jangka waktu anak masuk sekolah berdasarkan persentase uang pertanggungan (UP) yang diambil. “Misalnya, bila seseorang membeli asuransi pendidikan dengan UP Rp100 juta,di saat anak masuk SD,dia akan mendapatkan 10 persen dari UP. Selanjutnya bila masuk SMP 20 persen, dan seterusnya,” ungkap Roy.

Karena itu, sebelum menentukan asuransi pendidikan, sebaiknya calon nasabah memperhatikan secara detail transparansi dari UP yang ditetapkan pihak perusahaan asuransi. Dengan demikian, biaya pendidikan anak di masa mendatang tidak lagi terganggu dengan persoalan keuangan.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0486 seconds (0.1#10.140)