Perubahan nama PT Pusri melukai masyarakat Sumsel
A
A
A
Sindonews.com - Perubahan nama PT Pusri Holding menjadi PT Pupuk Indonesia bukan saja ditentang keras Gubernur dan DPRD Sumsel, tapi juga disesalkan pengamat ekonomi Sumsel Amidi.
Dosen Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) ini menilai, perubahan nama tersebut jelas telah menghilangkan historis yang telah tertanam sejak lama di tubuh Pusri. “Jelas-jelas perubahan nama itu sudah mencederai hati masyarakat Sumsel secara keseluruhan. Ini tidak bisa didiamkan begitu saja. Diupayakan pejabat daerah maupun pejabat yang berkiprah di tingkat nasional untuk dapat memperjuangkan agar nama Sriwijaya tetap melekat pada perusahaan pelat merah itu,” katanya, akhir pekan kemarin.
Dia mengaku, sebelum terjadinya perubahan nama Pusri, pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin melakukan pendekatan secara persuasif dengan salah satu Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, agar tidak melakukan perubahan nama Pusri. Rupanya, langkah yang diambil tersebut tak membuahkan hasil yang menggembirakan dan perubahan tetap saja dilakukan.
“Memang, kalau melihat dari sisi modal, kapasitas produksi dan lainnya jika dilakukan holding, tentunya akan menunjukkan kinerja yang semakin membaik. Ini sangat baik bagi kelangsungan perusahaan. Ya, tidak masalah holding itu, asalkan nama Sriwijaya tetap melekat pada perusahaan itu,” katanya.
Dia juga mengingatkan,kalau kiprah Pusri di Indonesia sudah sangat lama dan besar, terlebih jika melihat kontribusi yang diberikan Sumsel terhadap Pusri.
Jadi, apapun alasannya nama Sriwijaya harus tetap ada dan melekat pada tubuh perusahaan pupuk terbesar tersebut. Disamping menghilangkan nilai historis, perubahan nama itu juga memengaruhi sisi nilai ekonomi Pusri, yakni pendapatan yang dibukukan dari saham perusahaan itu menjadi samar-samar.
“Ya, harus ada upaya konkret yang diambil, agar nama Sriwijaya tetap melekat pada Pusri. Kita harus bersama-sama memperjuangkan agar tetap menggunakan nama Pusri. Mau dimerger atau apa, asalkan Pusri tetap ada,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Pusri Palembang Eko Sunarko menyatakan, pihaknya tidak berkompeten untuk menanggapi perubahan nama Pusri, karena itu merupakan kewenangan dari Pusri Holding. “Kami tidak bisa menanggapi secara langsung dan tidak berhubungan dengan Pusri Palembang,” tuturnya.
Terpisah, Corporate Secretary PT Pusri Palembang M Zain Ismed juga mengaku, pihaknya tidak berkompeten untuk menanggapi perubahan nama Pusri.“Kami (Pusri) Palembang sebagai operator atau pelaksana saja. Tidak ada kapasitas bagi kami untuk menanggapi perubahan nama yang terjadi di Holding,” ujarnya. (bro)
()