Pemerintah kucurkan dana tambahan Rp10 M
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah pusat kembali mengucurkan dana sebesar Rp10 miliar untuk pembangunan Bandara Kertajati.Suntikan dana pada 2012 ini diperuntukkan bagi pembangunan sisi udara seperti run way, taxi way, lalu lintas udara, dan lainnya. Total dana untuk pembangunan run way sekira Rp2 triliun.
“Tahun ini kita dapat kucuran dana Rp10 miliar untuk pembangunan sisi udara,” kata Kepala Dinas Perhubungan Jabar Dicky Saromi pada acara The 33rd Asean Senior Transport Officials Meeting, 22-24 Mei 2012 di Hotel Grand Royal Panghegar, kemarin.
Menurut dia, sesuai dengan aturan pembagian tugas,pemerintah pusat mendapat jatah membangun sisi udara. Sementara pemerintah daerah membangun sisi darat. Dana untuk pembangunan sisi darat juga mengandalkan patnership. “Saat ini, kita sedang benahi ujungujung landasan untuk konstruksi selanjutnya,” jelas Dicky.
Menurut dia, pembangunan sisi darat di antaranya untuk pengembangan terminal Kertajati. Saat ini, dana untuk pembangunan Kertajati telah menghabiskan dana sekitar Rp250 miliar. Ketika disinggung rencana pembangunan bandara di Karawang, Dicky mengakui, proyek tersebut adalah proyek pemerintah sehingga tidak akan mengganggu rencana pembangunan Kertajati. Apalagi, investasi untuk Kertajati sudah cukup besar.
Di tempat yang sama, Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan, pemerintah pusat tetap mendukung rencana Jabar membangun Bandara Kertajati. Pemerintah pusat tetap akan mengucurkan dana dengan mekanisme bertahap. “Anggaran tahun ini dan tahun depan sudah disiapkan. Meskipun akan dicairkan secara bertahap,” jelas dia.
Menurut dia, pembangunan Kertajati telah sesuai dengan RTRW Provinsi Jabar. Namun demikian, dia mengakui, rencana pembangunan bandara di Karawang merupakan alternatif mengalihkan penumpang Bandara Soekarno Hatta.
Kapasitas Bandara Soekarno Hatta sebanyak 26 juta penumpang per tahun. Tapi, saat ini telah menampung 52 juta orang per tahun. “Satu-satunya jalan adalah rehabilitasi bandara.Tapi,kita juga harus siapkan Karawang,” kata dia.
Pembangunan bandara di Karawang juga tak lepas dari rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya. Daerah tersebut juga lebih mudah diakses dari kawasan industri yang ada diJabar dan Jakarta. Upaya konektivitas angkutan umum merupakan upaya mengoneksikan moda transportasi darat, laut, dan udara antara negara-negara ASEAN. (ank)
“Tahun ini kita dapat kucuran dana Rp10 miliar untuk pembangunan sisi udara,” kata Kepala Dinas Perhubungan Jabar Dicky Saromi pada acara The 33rd Asean Senior Transport Officials Meeting, 22-24 Mei 2012 di Hotel Grand Royal Panghegar, kemarin.
Menurut dia, sesuai dengan aturan pembagian tugas,pemerintah pusat mendapat jatah membangun sisi udara. Sementara pemerintah daerah membangun sisi darat. Dana untuk pembangunan sisi darat juga mengandalkan patnership. “Saat ini, kita sedang benahi ujungujung landasan untuk konstruksi selanjutnya,” jelas Dicky.
Menurut dia, pembangunan sisi darat di antaranya untuk pengembangan terminal Kertajati. Saat ini, dana untuk pembangunan Kertajati telah menghabiskan dana sekitar Rp250 miliar. Ketika disinggung rencana pembangunan bandara di Karawang, Dicky mengakui, proyek tersebut adalah proyek pemerintah sehingga tidak akan mengganggu rencana pembangunan Kertajati. Apalagi, investasi untuk Kertajati sudah cukup besar.
Di tempat yang sama, Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan, pemerintah pusat tetap mendukung rencana Jabar membangun Bandara Kertajati. Pemerintah pusat tetap akan mengucurkan dana dengan mekanisme bertahap. “Anggaran tahun ini dan tahun depan sudah disiapkan. Meskipun akan dicairkan secara bertahap,” jelas dia.
Menurut dia, pembangunan Kertajati telah sesuai dengan RTRW Provinsi Jabar. Namun demikian, dia mengakui, rencana pembangunan bandara di Karawang merupakan alternatif mengalihkan penumpang Bandara Soekarno Hatta.
Kapasitas Bandara Soekarno Hatta sebanyak 26 juta penumpang per tahun. Tapi, saat ini telah menampung 52 juta orang per tahun. “Satu-satunya jalan adalah rehabilitasi bandara.Tapi,kita juga harus siapkan Karawang,” kata dia.
Pembangunan bandara di Karawang juga tak lepas dari rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya. Daerah tersebut juga lebih mudah diakses dari kawasan industri yang ada diJabar dan Jakarta. Upaya konektivitas angkutan umum merupakan upaya mengoneksikan moda transportasi darat, laut, dan udara antara negara-negara ASEAN. (ank)
()