Tol Soroja direvisi jadi 9,5 km

Rabu, 23 Mei 2012 - 16:00 WIB
Tol Soroja direvisi...
Tol Soroja direvisi jadi 9,5 km
A A A
Sindonews.com – PT Jasa Sarana mengajukan revisi Surat Penetapan Pembangunan Lokasi Proyek (SP2LP) tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) dari trase sepanjang 10,6 km menjadi 9,5 km.

Ajuan revisi SP2LP mengacu usulan Pemerintah Kabupaten Bandung. Perubahan tersebut dikarenakan, trase sebelumnya (10,6 km) menembus situs makam masyarakat. “Kami sedang mengajukan revisi SP2LP kepada Kementerian Pekerjaan Umum,” kata Direktur Utama PT Jasa Sarana Soko Sandi Buwono di Bandung, Rabu (23/5/2012).

Menurut dia, perbuhan tersebut menyebabkan jalur tol Soroja lebih lurus dengan panjang 9,5 km. Sedangkan trase Soroja berdasarkan SP2LP sebelumnya, lebih melingkar dengan panjang 10,6 km.

Menurut dia, PT Jasa Sarana selaku induk perusahaan PT Jabar Insfrastruktur belum bisa melanjutkan proses pembangunan sebelum mengantongi SP2LP. Proses pengukuran sampai dengan ganti rugi kepada masyarakat, baru bisa dilakukan apabila SP2LP telah terbit. “Setelah SP2LP terbit, sembilan proses selanjutnya baru bisa kami lakukan,” ungkap Soko Sandi Buwono.

Sembilan tahap tersebut meliputi proses penyuluhan, pengukuran, pematokan, inventarisasi, pengamanan, penilaian, musyawarah, ganti rugi, dan sertifikasi. Untuk menyelesaikan sembilan tahapan pembangunan, paling tidak dibutuhkan waktu sekitar 350 hari. Namun demikian, semua proses tersebut akan lebih cepat selesai, apabila proses pembebasan lahan berjalan lancar.

Diakui dia, proses pembebasan lahan menjadi faktor utama lambatnya pembangunan infrastruktur di Indonesia. “Berlarut-larutnya pembangunan infrastruktur dikarenakan sulitnya proses pembebasan lahan. Sementara untuk proses pembangunan, maksimal memakan waktu sekitar 18 bulan. Tergantung panjang jalan yang di bangun,” beber dia.

Lebih lanjut Soko mengatakan, biaya untuk pembebasan lahan tol Soroja mencapai Rp427 miliar. Sekitar Rp77 miliar menggunakan dana APBN dan Rp350 miliar dana dari APBD Jabar serta dana pihak swasta. Soal pendanaan, lanjut Soko, tidak menjadi persoalan. Karena, telah ada investor dalam negeri dan asing yang siap mendanai ruas tol tersebut.

“Kami berharap, akhir tahun 2012 proses pembebasan lahan selesai dan segera dilanjutkan proses pembangunan,” timpal dia. Ketika disinggung UU No.2 tahun 2012 tentang pembebasan lahan, diakui dia, UU tersebut tidak menghambat pembangunan insfrastruktur yang telah berjalan.

Pembangunan insfrastruktur tol Soroja diperkirakan memakan biaya sekitar 800 miliar. Dana tersebut berasal dari konsorsium. Yaitu melibatkan investor dalam dan luar negeri. Total biaya untuk pembebasan lahan dan pembangunan infrastruktur mencapai Rp1,22 triliun.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8151 seconds (0.1#10.140)