Produksi minyak Pertamina EP 130 ribu barel
A
A
A
Sindonews.com - Pertamina EP terus mencatat trend positif dalam produksi minyak sejak pertengahan Mei 2012 yang berada pada posisi di atas 130 ribu barel per hari. Bahkan Produksi harian tersebut sempat menembus angka 135,5 ribu barel per hari pada 21 Mei 2012.
Peningkatan produksi di lapangan-lapangan eksisting diantaranya lapangan Prabumulih yang mendapat tambahan lebih dari 4.500 BOPD dan lapangan Bunyu lebih dari 3.100 BOPD.
Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam menjelaskan bahwa perusahaan melakukan sejumlah upaya optimalisasi produksi di lapangan-lapangan eksisting.
“Kami bersyukur optimasi produksi yang dilakukan di sejumlah lapangan telah memberikan hasil yang signifikan antara lain lapangan Pabumulih dan Bunyu. Pencapaian angka psikologis ini memperkuat optimisme kami dalam meningkatkan produksi,” ujarnya, pada siaran persnya di Jakarta, Rabu (23/5/2012).
Pada akhir bulan April 2012, dari hasil kerja kolaborasi fungsi di Pertamina EP, telah berhasil membukukan tambahan produksi sebesar 1.067 BOPD dan gas 1.125 MMSCFD dari hasil POP (Put On Production) sumur Tasim (TSM-4) di Sumatera Selatan.
Sedangkan pertengahan Mei 2012, Pertamina EP berhasil mendapatkan tambahan produksi di Prabumulih dari hasil pemboran sumur PMB24 sebesar 2.551 BOPD, fracturing OGAN-21 sebesar 1.411 BOPD dan pemboran sumur TLJ-236 sebesar 600 BOPD.
Selanjutnya, keberhasilan pada pertengahan Mei juga terjadi di lapangan Bunyu. Pemboran sumur BN-25 yang memberikan hasil sebesar 3.180 BOPD dan gas sekitar 0,9 MMSCFD.
Optimalisasi produksi migas Pertamina EP yang terdiri dari upaya percepatan pelaksanaan pemboran pada fokus area, zero discharge, fract pact untuk mengatasi sand problem, reaktivasi sumur tua di lapangan eksisting, melaksanakan program pressure maintenance secara konsisten, optimalisasi dan penggantian fasilitas produksi.
Selain upaya tersebut, Pertamina EP juga menjalankan program Enhanced Oil Recovery (EOR). Proyek pengurasan minyak tahap lanjut dengan metode injeksi air yang dilakukan Pertamina EP telah menghasilkan tambahan produksi mencapai lebih dari 14.000 barel per hari. Selanjutnya, Pertamina EP juga melakukan studi untuk pengembangan injeksi kimia dan CO2. (ank)
Peningkatan produksi di lapangan-lapangan eksisting diantaranya lapangan Prabumulih yang mendapat tambahan lebih dari 4.500 BOPD dan lapangan Bunyu lebih dari 3.100 BOPD.
Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam menjelaskan bahwa perusahaan melakukan sejumlah upaya optimalisasi produksi di lapangan-lapangan eksisting.
“Kami bersyukur optimasi produksi yang dilakukan di sejumlah lapangan telah memberikan hasil yang signifikan antara lain lapangan Pabumulih dan Bunyu. Pencapaian angka psikologis ini memperkuat optimisme kami dalam meningkatkan produksi,” ujarnya, pada siaran persnya di Jakarta, Rabu (23/5/2012).
Pada akhir bulan April 2012, dari hasil kerja kolaborasi fungsi di Pertamina EP, telah berhasil membukukan tambahan produksi sebesar 1.067 BOPD dan gas 1.125 MMSCFD dari hasil POP (Put On Production) sumur Tasim (TSM-4) di Sumatera Selatan.
Sedangkan pertengahan Mei 2012, Pertamina EP berhasil mendapatkan tambahan produksi di Prabumulih dari hasil pemboran sumur PMB24 sebesar 2.551 BOPD, fracturing OGAN-21 sebesar 1.411 BOPD dan pemboran sumur TLJ-236 sebesar 600 BOPD.
Selanjutnya, keberhasilan pada pertengahan Mei juga terjadi di lapangan Bunyu. Pemboran sumur BN-25 yang memberikan hasil sebesar 3.180 BOPD dan gas sekitar 0,9 MMSCFD.
Optimalisasi produksi migas Pertamina EP yang terdiri dari upaya percepatan pelaksanaan pemboran pada fokus area, zero discharge, fract pact untuk mengatasi sand problem, reaktivasi sumur tua di lapangan eksisting, melaksanakan program pressure maintenance secara konsisten, optimalisasi dan penggantian fasilitas produksi.
Selain upaya tersebut, Pertamina EP juga menjalankan program Enhanced Oil Recovery (EOR). Proyek pengurasan minyak tahap lanjut dengan metode injeksi air yang dilakukan Pertamina EP telah menghasilkan tambahan produksi mencapai lebih dari 14.000 barel per hari. Selanjutnya, Pertamina EP juga melakukan studi untuk pengembangan injeksi kimia dan CO2. (ank)
()