Harga mobil Hibrida terkendala pajak ganda
A
A
A
Sindonews.com - Mahalnya Mobil Hybrid dikarenakan mobil jenis ini harus menanggung pajak ganda yakni, pajak bea masuk dan pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM). Idealnya, harga mobil berteknologi tinggi dan sekaligus ramah lingkungan ini sekitar Rp200 Juta hingga Rp300 Juta sehingga akrab di konsumen Indonesia.
Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan mengatakan, pajak ganda itu membuat harga mobil Hibrida kurang akrab di pasaran Indonesia.
"Pada dasarnya untuk memproduksi mobil Hybrid kami siap. Tapi agar mobil ini terserap di konsumen indonesia, setidaknya harga harus sebanding dengan Mobil Kijang yakni kisaran Rp200 juta hingga Rp300 jutaan," ujar Johnny kepada Wartawan di sela-sela acara Camry Invitational Golf Tournament Surabaya III di Ciputra Golf Club and Hotel, Jum'at (25/5/2012).
Ia mencontohkan, harga sedan Prius yang mengusung mesin bensin 1.800 cc harganya mencapai Rp600 juta per unit. Sedangkan Toyota Corolla Altis yang mengusung mesin sama harga mendekati Rp400 juta. "Sebenarnya harga Prius dan Corolla setara jika ada PPnBM," ujarnya.
Lebih jauh ia mengatakan, memproduksi mobil jenis Hibrida bukan perkara mudah. Membutuhkan waktu sekitar 3 hingga 4 tahun untuk persiapan produksi satu jenis mobil. Dalam rentang waktu itu, digunakan untuk uji kelayakkan mobil. Sedangkan jenis mobil itu dibutuhkan sekitar 500 unit mobil untuk uji coba.
TAM sendiri telah menjajaki penjualan sedan Hibrida sejak tahun 2007 melalui Varian Prius. Namun, karena harganya yang terlampau mahal penjualannya pun stagnan. Sejak tahun 2009 hingga kini penjualan Prius hanya sekitar 13 Unit.
Kendati penjualan kurang memuaskan, TAM kembali melakukan penetrasi pasar mobil hibrida melalui sedan menengah Toyota All New Camry dan Lexus. Diperkirakan, permintaan sedan Camry Hybrid (2.5 HV) sekitar 5 persen hingga 10 persen dari total penjualan sedan menengah Toyota.
Harga Camry Hybrid (2.5 HV) ini merupakan Varian paling mahal dibanding tipe Camry yang lain yakni Rp644 juta. Untuk tipe Camry lain seperti tipe G dibanderol Rp490 juta dan tipe V Rp519 juta. (ank)
Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan mengatakan, pajak ganda itu membuat harga mobil Hibrida kurang akrab di pasaran Indonesia.
"Pada dasarnya untuk memproduksi mobil Hybrid kami siap. Tapi agar mobil ini terserap di konsumen indonesia, setidaknya harga harus sebanding dengan Mobil Kijang yakni kisaran Rp200 juta hingga Rp300 jutaan," ujar Johnny kepada Wartawan di sela-sela acara Camry Invitational Golf Tournament Surabaya III di Ciputra Golf Club and Hotel, Jum'at (25/5/2012).
Ia mencontohkan, harga sedan Prius yang mengusung mesin bensin 1.800 cc harganya mencapai Rp600 juta per unit. Sedangkan Toyota Corolla Altis yang mengusung mesin sama harga mendekati Rp400 juta. "Sebenarnya harga Prius dan Corolla setara jika ada PPnBM," ujarnya.
Lebih jauh ia mengatakan, memproduksi mobil jenis Hibrida bukan perkara mudah. Membutuhkan waktu sekitar 3 hingga 4 tahun untuk persiapan produksi satu jenis mobil. Dalam rentang waktu itu, digunakan untuk uji kelayakkan mobil. Sedangkan jenis mobil itu dibutuhkan sekitar 500 unit mobil untuk uji coba.
TAM sendiri telah menjajaki penjualan sedan Hibrida sejak tahun 2007 melalui Varian Prius. Namun, karena harganya yang terlampau mahal penjualannya pun stagnan. Sejak tahun 2009 hingga kini penjualan Prius hanya sekitar 13 Unit.
Kendati penjualan kurang memuaskan, TAM kembali melakukan penetrasi pasar mobil hibrida melalui sedan menengah Toyota All New Camry dan Lexus. Diperkirakan, permintaan sedan Camry Hybrid (2.5 HV) sekitar 5 persen hingga 10 persen dari total penjualan sedan menengah Toyota.
Harga Camry Hybrid (2.5 HV) ini merupakan Varian paling mahal dibanding tipe Camry yang lain yakni Rp644 juta. Untuk tipe Camry lain seperti tipe G dibanderol Rp490 juta dan tipe V Rp519 juta. (ank)
()