PLTU diperbaiki, Balikpapan & Samarinda terancam padam
A
A
A
Sindonews.com - PT PLN (Persero) yang sejak 13-30 Mei mendatang melakukan perbaikan (over haul) pembangkit listrik PLTU milik Cahaya Fajar Kaltim (CFK) yang memiliki kapasitas daya 80 megawatt (mw). Hal ini membuat masyarakat Balikpapan dan Samarinda hingga 30 Mei mendatang masih akan mengalami pemadaman bergilir.
Manager PLN Cabang Balikpapan Ismail Deu mengatakan, pembangkit CFK masuk dalam sistem jaringan Mahakam sehingga perbaikan ini menyebabkan ada pemadaman bergilir bagi masyarakat Balikpapan dan Samarinda. "Kita harapkan per baikan sebelum 30 Mei sudah selesai," kata Ismail, akhir pekan lalu.
CFK memiliki dua unit pembangkit masing-masing berkapasitas 40 mw. Salah satunya dalam proses perbaikan. "Jadi kita sekarang ini kekurangan pasokan 40 mw. Tapi secara sistem, defisit kita hanya 30 mw karena ada mesin-mesin lain juga," jelasnya.
Namun saat beban puncak terjadi, PLN telah melakukan beberapa skenario yang kini berjalan dan dipahami oleh pelanggan umum maupun pelanggan besar.
"Yang kita upayakan meminta pelanggan besar kalau Balikpapan rata-rata 9 mw hampir setiap hari kemudian pelanggan umum kami kurangi 6 mw. Beban puncak kita sekarang ini sudah 300 mw sistem Mahakam ya," jelasnya.
Akibat perbaikan itu, kemampuan daya listrik yang dimiliki PLN saat ini pada sistem jaringan Mahakam sebesar 274-272 mw. Kekurangan 30 mw itu, katanya, dibagi antara Balikpapan dan Samarinda.
"Pada saat beban puncak pukul 17.00-22.00 WIB. Nah, pelanggan-pelanggan besar itu kita keluarkan dari beban puncak. Kayak hotel, mall sisanya kita gilir. Pelanggan umum yang kita keluarkan itu 6 mw hampir tiap hari," ucapnya.
"Kalau mereka tidak keluar dari beban puncak, itu kekurangan 15-16 mw (Balikpapan) itu harus kita gilir berapa banyak yang kena pemadaman. Mungkin separuh Balikpapan," sambungnya.
Proses ini berjalan lancar dan dapat dipahami bersama. Tambah Ismail, sebelum pemeliharaan pada pembangkit PLTU CFK, PLN terlebih dulu melakukan pendekatan kepada pelanggan besar. Di samping itu juga ada perjanjian PLN dengan pelanggan besar.
"Dan kita juga sudah ada perjanjian dengan PLN jika sewaktu-waktu diminta keluar dari beban puncak ya mereka siap," tambahnya.
Seperti diketahui, sebelum pada banjir pada Kamis lalu, masyarakat Balikpapan mengalami pemadaman hingga 12 jam per hari. Hal ini karena banyak jaringan PLN yang rusak akibat banjir dan longsor termasuk terendam trafo milik PLN dan rebahnya tiang listrik PLN. (ank)
Manager PLN Cabang Balikpapan Ismail Deu mengatakan, pembangkit CFK masuk dalam sistem jaringan Mahakam sehingga perbaikan ini menyebabkan ada pemadaman bergilir bagi masyarakat Balikpapan dan Samarinda. "Kita harapkan per baikan sebelum 30 Mei sudah selesai," kata Ismail, akhir pekan lalu.
CFK memiliki dua unit pembangkit masing-masing berkapasitas 40 mw. Salah satunya dalam proses perbaikan. "Jadi kita sekarang ini kekurangan pasokan 40 mw. Tapi secara sistem, defisit kita hanya 30 mw karena ada mesin-mesin lain juga," jelasnya.
Namun saat beban puncak terjadi, PLN telah melakukan beberapa skenario yang kini berjalan dan dipahami oleh pelanggan umum maupun pelanggan besar.
"Yang kita upayakan meminta pelanggan besar kalau Balikpapan rata-rata 9 mw hampir setiap hari kemudian pelanggan umum kami kurangi 6 mw. Beban puncak kita sekarang ini sudah 300 mw sistem Mahakam ya," jelasnya.
Akibat perbaikan itu, kemampuan daya listrik yang dimiliki PLN saat ini pada sistem jaringan Mahakam sebesar 274-272 mw. Kekurangan 30 mw itu, katanya, dibagi antara Balikpapan dan Samarinda.
"Pada saat beban puncak pukul 17.00-22.00 WIB. Nah, pelanggan-pelanggan besar itu kita keluarkan dari beban puncak. Kayak hotel, mall sisanya kita gilir. Pelanggan umum yang kita keluarkan itu 6 mw hampir tiap hari," ucapnya.
"Kalau mereka tidak keluar dari beban puncak, itu kekurangan 15-16 mw (Balikpapan) itu harus kita gilir berapa banyak yang kena pemadaman. Mungkin separuh Balikpapan," sambungnya.
Proses ini berjalan lancar dan dapat dipahami bersama. Tambah Ismail, sebelum pemeliharaan pada pembangkit PLTU CFK, PLN terlebih dulu melakukan pendekatan kepada pelanggan besar. Di samping itu juga ada perjanjian PLN dengan pelanggan besar.
"Dan kita juga sudah ada perjanjian dengan PLN jika sewaktu-waktu diminta keluar dari beban puncak ya mereka siap," tambahnya.
Seperti diketahui, sebelum pada banjir pada Kamis lalu, masyarakat Balikpapan mengalami pemadaman hingga 12 jam per hari. Hal ini karena banyak jaringan PLN yang rusak akibat banjir dan longsor termasuk terendam trafo milik PLN dan rebahnya tiang listrik PLN. (ank)
()